10 Sindrom Kehamilan Berbahaya untuk Ibu dan Janin

Hamil merupakan masa-masa yang penuh kebahagiaan, namun perlu juga diwaspadai terhadap beberapa kondisi yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Beberapa sindrom kehamilan berbahaya tersebut dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin sehingga diagnosa dini sangatlah penting. Berikut adalah 10 sindrom kehamilan berbahaya untuk ibu dan janin yang perlu diwaspadai.

1. Pre-eklampsia

Pre-eklampsia merupakan suatu kondisi medis yang terjadi pada kehamilan. Kondisi ini mempengaruhi tekanan darah dan dapat menyebabkan kerusakan organ yang mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Beberapa gejala pre-eklampsia diantaranya adalah tekanan darah tinggi, protein pada urin dan masalah pada organ vital seperti ginjal dan hati. Kondisi ini dapat berkembang menjadi eklampsia yang berbahaya bagi ibu dan janin.

2. Plasenta Previa

Plasenta Previa adalah kondisi ketika plasenta menempel pada leher rahim yang dapat menyebabkan pendarahan yang berbahaya bagi ibu dan janin. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan janin dengan risko kelahiran prematur dan rendahnya berat badan bayi.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional merupakan kondisi ketika kadar gula darah meningkat pada wanita hamil yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit diabetes. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan baik ibu ataupun janin. Beberapa gejala diabetes gestasional antara lain, sering buang air kecil, haus yang berlebihan, mulut kering dan kelelahan.

4. Gestasional Trophoblastic Disease (GTD)

Gestational Trophoblastic Disease (GTD) merupakan kondisi langka dimana terjadi pertumbuhan abnormal pada sel-sel trofoblas. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Beberapa gejala dari GTD diantaranya adalah pendarahan, mual, muntah dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat berkembang menjadi kanker atau tumor.

5. Anemia Selama Kehamilan

Anemia selama kehamilan merupakan kondisi ketika kadar sel darah merah di bawah normal pada ibu hamil. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan janin, terutama jika tidak segera diatasi. Beberapa gejala anemia selama kehamilan diantaranya adalah lelah, pusing dan nafsu makan yang berkurang.

6. Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi ketika wanita hamil mengalami mual dan muntah yang parah yang mengakibatkan dehidrasi dan kehilangan berat badan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Beberapa gejala dari Hiperemesis Gravidarum diantaranya adalah mual yang persisten, muntah yang berlebihan dan dehidrasi.

7. Infeksi Urinare

Infeksi Urinare merupakan kondisi ketika terjadi infeksi pada saluran kemih. Kondisi ini sangatlah umum pada wanita hamil dan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Beberapa gejala dari Infeksi Urinare adalah demam, nyeri saat buang air kecil, dan kelelahan.

8. Rh Inkompatibilitas

Rh Inkompatibilitas merupakan kondisi ketika darah janin dan ibu tidak cocok, hal ini terjadi ketika ibu memiliki golongan darah Rh yang berbeda dengan janin. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan janin, terutama pada kasus yang berat dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang dan juga kematian.

9. Masalah pada Plasenta

Plasenta memiliki fungsi untuk memberikan nutrisi dan oksigen pada janin selama kehamilan. Terdapat beberapa masalah pada plasenta yang dapat mempengaruhi kesehatan janin. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah plasenta previa, plasenta accreta atau placenta abruptio.

10. Preterm Labor

Preterm Labor adalah keadaan ketika ibu mengalami kontraksi lebih cepat dari pada umumnya. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan janin, terutama pada kasus yang parah. Bayi yang lahir lebih cepat dari waktu yang ditentukan dapat mengalami masalah pada organ vital seperti paru-paru.