Tuberkulosis (TB) paru merupakan salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang bagian paru-paru. Penularan TB paru dapat terjadi melalui udara yang mengandung tetesan dahak yang dihasilkan oleh penderita TB paru.
Faktor Risiko TB Paru
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terkena TB paru adalah:
- Sering berada di lingkungan keramaian atau memiliki kontak intens dengan penderita TB paru.
- Sistem imun tubuh yang lemah, misalnya pada orang dengan HIV/AIDS atau diabetes.
- Kondisi lingkungan yang tidak sehat, seperti tempat tinggal yang tidak layak huni atau sanitasi yang buruk.
Gejala TB Paru
Gejala TB paru yang umumnya muncul adalah:
- Batuk yang berlangsung lama, biasanya lebih dari 2 minggu
- Batuk darah
- Berkeringat di malam hari
- Demam tinggi
- Hilang nafsu makan
- Berat badan turun
Pencegahan TB Paru
Upaya pencegahan TB paru yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjaga kebersihan lingkungan, seperti ruangan yang bersih dan teratur, serta sanitasi lingkungan yang baik.
- Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur.
- Menghindari kontak dengan orang yang terkena TB paru atau menggunakan masker saat berinteraksi dengan penderita TB paru.
Pengobatan TB Paru
Pengobatan TB paru harus dilakukan secara konsisten dan teratur sesuai dengan resep dokter. Pengobatan akan dilakukan dengan kombinasi beberapa antibiotik yang harus diminum setiap hari selama minimal 6 bulan. Penting juga untuk menjaga pola makan dan istirahat yang sehat selama menjalani pengobatan.
Kesimpulan
TB paru merupakan penyakit menular yang harus diwaspadai penularannya. Tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga daya tahan tubuh sangat penting untuk mencegah penularan TB paru. Jika terdapat gejala TB paru seperti batuk yang berlangsung lama atau berdarah, demam, dan berat badan turun, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.