Sebagai seorang seleb Tiktok yang tengah hamil, tentunya menjaga kesehatan bayi adalah salah satu fokus utama. Hal ini dapat dilihat dari rutinitas kontrol kehamilan yang dilakukan oleh banyak seleb Tiktok, salah satunya adalah dengan melakukan tes deteksi dini terhadap sindrom Down. Namun, bagaimana jika bayi tersebut tidak terdeteksi mengidap sindrom Down pada hasil tes tersebut? Apakah kondisi bayi masih aman?
Menurut dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.OG(K), dokter spesialis kebidanan dan kandungan di salah satu rumah sakit di Jakarta, tidak adanya hasil deteksi sindrom Down pada bayi saat kontrol kehamilan tidak lantas membuat bayi terbebas sepenuhnya dari kemungkinan mengidap sindrom tersebut. Meskipun, tentu saja hasil tes tersebut menjadi indikasi awal bahwa kemungkinan bayi mengidap sindrom Down sangat kecil.
Menurut dr. Ratna, hasil tes deteksi dini sindrom Down dokter merupakan hasil prediksi kemungkinan bayi mengidap sindrom Down. Hasil tersebut tidak dapat dengan pasti menentukan apakah bayi tersebut mengidap sindrom Down atau tidak. Oleh karena itu, meski hasil tes tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan bayi tersebut tidak mengidap sindrom Down, bukan berarti bayi tersebut sepenuhnya aman.
Contoh kasus yang pernah dijumpai oleh dr. Ratna adalah ketika seorang pasien menjalani tes deteksi dini dan hasilnya menunjukkan kemungkinan bayi mengidap sindrom Down sangat kecil. Namun, pada akhirnya bayi tersebut tetap mengidap sindrom Down saat lahir. Hal ini terjadi karena kekurangan keakuratan tes pada trimester pertama kehamilan.
Oleh karena itu, dr. Ratna menyarankan agar para calon ibu tetap menjalani pengujian yang lebih akurat pada trimester kedua kehamilan, terutama pada pasien yang memang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap sindrom Down. Hal ini akan memberikan hasil yang lebih akurat dan dapat membantu dokter dalam menentukan tindakan medis yang selanjutnya harus dilakukan.
Selain itu, dr. Ratna juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan. Salah satu hal yang harus dikontrol adalah asupan gizi yang seimbang dan cukup untuk kebutuhan ibu dan janin. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi akan membantu menjaga kesehatan janin dan meminimalisir risiko kelainan pada bayi.
Tak hanya itu, para calon ibu juga harus rutin melakukan kontrol kehamilan pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berkompeten dan terpercaya. Hal ini penting untuk memantau kesehatan janin, mengidentifikasi kemungkinan masalah kesehatan, dan memberikan perawatan yang tepat jika dibutuhkan.
Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan mental. Kondisi kehamilan seringkali diiringi oleh perasaan cemas dan stres yang tinggi, terutama pada ibu yang pertama kali hamil. Oleh karena itu, para calon ibu harus berusaha menjaga kesehatan mental mereka dengan menghindari stres berlebihan dan menjaga pola tidur yang baik.
Dalam kesimpulannya, menjaga kesehatan janin dan mencegah risiko tunggal sindrom Down memang sangat penting untuk dilakukan selama kehamilan. Dengan mengikuti rutinitas tes deteksi dini dan melakukan kontrol kehamilan secara teratur pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang kompeten, akan membantu para ibu memberikan perawatan terbaik untuk janin yang sedang dikandung. Namun, para calon ibu harus paham bahwa hasil tes deteksi dini bukanlah kepastian bahwa bayi tidak akan mengidap sindrom Down. Oleh karena itu, tetaplah melakukan pengujian yang lebih akurat pada trimester kedua dan menjaga kesehatan dengan baik selama kehamilan.