6 Jenis Anemia yang Berhubungan dengan Genetik

Anemia adalah kondisi ketika tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang kurang dari normal. Pada beberapa kasus, anemia dapat disebabkan oleh faktor genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Beberapa jenis anemia yang terkait dengan faktor genetik dikenal sebagai anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan anemia talasemia. Berikut ini adalah 6 jenis anemia yang berhubungan dengan genetik.

1. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik adalah jenis anemia yang terjadi ketika sel darah merah rusak lebih cepat dari yang dapat diproduksi oleh tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik seperti defisiensi enzim atau kelainan dalam membran sel darah merah. Anemia hemolitik dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan pucat.

2. Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit adalah salah satu jenis anemia yang paling umum di seluruh dunia dan tersebar dihidangkan di Indonesia. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan pada gen yang mengontrol produksi hemoglobin dalam sel darah merah. Sel darah merah yang terpengaruh menjadi lebih kaku dan bisa membentuk bentuk kerucut yang mengganggu sirkulasi darah. Anemia sel sabit menyebabkan kelelahan, kulit pucat, detak jantung cepat, dan sakit dada.

3. Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah kondisi medis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, paparan bahan kimia beracun, atau infeksi virus. Anemia aplastik dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, detak jantung cepat, dan memar mudah.

4. Anemia Fanconi

Anemia Fanconi adalah kondisi genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah, putih, dan trombosit sebagaimana mestinya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mutasi dalam beberapa gen yang mengontrol pembentukan sel darah dalam sumsum tulang. Anemia Fanconi dapat menyebabkan kelelahan, nyeri tulang, sulit bernapas, dan memar mudah.

5. Anemia Daly-Cruz

Anemia Daly-Cruz adalah kondisi genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi dalam gen yang disebut KLF1, yang mengontrol produksi enzim dan protein penting dalam pembentukan sel darah merah. Anemia Daly-Cruz dapat menyebabkan kelelahan, kulit pucat, hilangnya selera makan, dan sakit kepala.

6. Anemia Talasemia

Anemia talasemia adalah kelainan genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi sejumlah besar hemoglobin dalam sel darah merah. Anemia talasemia dapat diwarisi dari orang tua yang membawa gen yang rusak atau mutasi spontan pada saat pembuahan. Anemia talasemia dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, kulit pucat, dan pertumbuhan terhambat pada anak-anak.

Kesimpulan

Anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor genetik. Beberapa jenis anemia seperti anemia hemolitik, anemia sel sabit, dan anemia talasemia terkait dengan mutasi genetik yang memengaruhi produksi sel darah merah. Dalam banyak kasus, anemia dapat diobati dengan perubahan gaya hidup, suplemen zat besi, atau dalam kasus yang parah, transfusi darah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika anda mengalami gejala anemia untuk menentukan akar masalahnya dan mendapatkan perawatan yang tepat.