Hemofilia merupakan penyakit langka yang ditandai dengan gangguan pembekuan darah. Pada orang yang mengidap hemofilia, darah sulit membeku ketika terjadi luka ataupun perdarahan. Sebagai penyakit langka, hemofilia bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali.
Hemofilia dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu hemofilia A, hemofilia B, dan hemofilia C. Ketiga jenis hemofilia ini mempunyai gejala, penyebab, dan penanganan yang berbeda-beda.
Hemofilia A
Hemofilia A adalah jenis hemofilia yang paling umum ditemui, dengan prevalensi sekitar 1 dari 5.000 kelahiran anak laki-laki. Hemofilia A terjadi karena kurangnya faktor VIII dalam darah, yaitu faktor yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah pada orang yang mengalami luka atau perdarahan.
Beberapa gejala umum yang muncul pada penderita hemofilia A antara lain:
- Perdarahan atau memar yang sulit sembuh
- Pendarahan pada sendi, seperti lutut, pergelangan tangan, dan siku
- Pendarahan pada otot dan jaringan lunak
- Mimisan dengan intensitas yang tinggi
- Pendarahan pada saluran pencernaan dan saluran kemih
Hemofilia A bisa diwariskan dari orang tua, dan lebih banyak ditemukan pada keluarga dengan riwayat penyakit yang sama. Penanganan hemofilia A meliputi pemberian faktor VIII secara teratur atau sewaktu-waktu, tergantung dari tingkat keparahannya.
Hemofilia B
Hemofilia B adalah jenis hemofilia yang disebabkan karena kurangnya faktor IX dalam darah. Hemofilia B lebih jarang terjadi dibandingkan dengan hemofilia A, dengan prevalensi sekitar 1 dari 30.000 kelahiran anak laki-laki.
Berikut beberapa gejala yang sering muncul pada penderita hemofilia B:
- Pendarahan atau memar yang sulit sembuh
- Pendarahan pada sendi, seperti lutut, pergelangan tangan, dan siku
- Pendarahan pada otot dan jaringan lunak
- Mimisan dengan intensitas yang tinggi pada berbagai usia
- Pendarahan pada saluran pencernaan dan saluran kemih
Penanganan hemofilia B sama seperti hemofilia A, dengan pemberian pengganti faktor IX.
Hemofilia C
Hemofilia C adalah jenis hemofilia yang paling jarang terjadi, dan ditemukan pada sekitar 1 dari 100.000 kelahiran manusia. Hemofilia C terjadi karena kurangnya faktor XI dalam darah, yang berfungsi untuk membantu pembekuan darah.
Beberapa gejala hemofilia C yang sering muncul antara lain:
- Pendarahan pada kulit dan jaringan lunak
- Mimisan beberapa jam setelah prosedur gigi
- Pendarahan pada persendian, seperti lutut, pergelangan tangan, dan siku
- Nyeri perut dan mual karena perdarahan pada saluran pencernaan
Hemofilia C cenderung lebih sering muncul pada wanita daripada pria, karena penyebabnya berhubungan dengan kromosom X. Penanganan hemofilia C meliputi pemberian pengganti faktor XI.
Kesimpulan
Hemofilia adalah penyakit langka namun serius yang membutuhkan perhatian khusus. Kenali gejala hemofilia berdasarkan jenisnya, dan segera konsultasi dengan dokter apabila terdapat gejala yang mencurigakan. Dengan penanganan yang tepat, penderita hemofilia dapat hidup normal seperti orang lainnya.