Penyakit HIV dan AIDS seringkali dianggap sama dan digunakan bergantian. Padahal, keduanya merupakan penyakit yang berbeda meskipun terkait erat.
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini menargetkan sel-sel dari sistem kekebalan tubuh, yang nantinya akan melemahkan tubuh dalam melawan infeksi. HIV tidak menyebabkan AIDS langsung, namun jika tidak diobati dengan tepat dan dijalani pengobatan secara teratur, dikhawatirkan akan berkembang menjadi AIDS.
Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah kondisi yang terjadi saat sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah. Saat kondisi ini terjadi, tubuh menjadi rentan terhadap penyakit infeksi baik yang umum maupun yang langka. Beberapa orang mungkin bisa hidup dengan HIV tanpa terkena AIDS selama bertahun-tahun.
Penyebab HIV dan AIDS
HIV dan AIDS sama-sama disebabkan oleh virus yang dapat menular dari satu orang ke orang lain. Virus HIV terutama menyebar melalui kontak intim, seperti hubungan seksual. Namun, virus HIV juga dapat menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau melalui transfusi darah yang tidak diuji.
AIDS, pada saat yang sama, dapat berkembang sebagai akibat langsung dari infeksi HIV. Karena sistem kekebalan tubuh menurun, tubuh jadi mudah terserang oleh infeksi dan bakteri yang dapat merusak kesehatan secara signifikan.
Tanda dan Gejala HIV dan AIDS
Seseorang yang terinfeksi virus HIV mungkin tidak merasakan tanda atau gejala dalam waktu yang lama setelah terinfeksi. Namun gejala-gejala yang kemudian muncul dapat termasuk:
- Demam
- Sakit Kepala
- Malaise atau merasa tidak enak
- Berkeringat malam
- Sakit tenggorokan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Pada orang yang mengalami AIDS, tanda dan gejala dapat menjadi lebih parah dan dapat termasuk:
- Demam yang berat
- Keringat malam yang berat
- Penurunan berat badan yang signifikan
- Diare yang berlangsung lama
- Lesi kulit yang merusak
Pencegahan HIV dan AIDS
Pencegahan utama HIV dan AIDS berfokus pada pencegahan penularan virus. Beberapa cara untuk mencegah penyebaran antara orang yang terinfeksi HIV dan orang yang tidak terinfeksi termasuk:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
- Tidak membagi jarum suntik dengan orang lain
- Menjalani tes HIV secara teratur
- Menggunakan alat-alat medis yang steril
Pengobatan HIV dan AIDS
Pengobatan HIV adalah proses jangka panjang yang termasuk mengambil obat antiretroviral. Beberapa obat ini harus diambil setiap hari untuk mengontrol jumlah virus dalam tubuh. Pengobatan ini dapat membantu mencegah HIV berkembang menjadi AIDS. Pada saat yang sama, pengobatan AIDS terutama dilakukan untuk membantu mengobati infeksi dan menjaga fungsi tubuh secara optimal. Hal tersebut meliputi hal-hal seperti minum obat antivirus, menjalani terapi obat, makan makanan sehat, dan menjaga gaya hidup yang sehat secara keseluruhan.
Kesimpulan
Meskipun HIV dan AIDS memiliki banyak perbedaan, keduanya dapat menjadi penyakit yang mengancam jiwa jika tidak diobati secara tepat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan antara keduanya dan bagaimana mencegah terjadinya penularan. Anda dapat melakukan hal-hal sederhana mulai dari menjalani tes HIV secara rutin, menggunakan alat medis yang steril, dan menjalani kehidupan yang sehat secara keseluruhan untuk meningkatkan pengobatan dan pencegahan HIV dan AIDS.