Pendahuluan
Kateterisasi jantung adalah prosedur medis yang dilakukan oleh dokter untuk memeriksa kondisi tubuh pasien yang terkait dengan jantung dan saluran pembuluh darahnya. Dalam prosedur ini, dilakukan penyisipan kateter ke dalam pembuluh darah pasien untuk mencapai jantung. Selama proses kateterisasi, dokter juga dapat memeriksa tekanan darah serta melakukan tindakan medis lain yang dibutuhkan.
Persiapan
Sebelum melakukan prosedur kateterisasi jantung, dokter akan memeriksakan kondisi jantung dan pembuluh darah pasien dengan menggunakan elektrokardiogram (EKG) atau tes pemantauan tekanan. Dokter juga akan memberikan panduan mengenai persiapan yang harus dilakukan pasien sebelum menjalani prosedur, seperti:
- Menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan bugar selama beberapa hari sebelumnya.
- Menjaga agar area di sekitar tempat penyisipan kateter tetap bersih dan kering.
- Tidak makan atau minum selama 8 jam sebelum prosedur.
- Berhenti minum obat-obatan tertentu jika diperintahkan dokter.
Proses Kateterisasi
Proses kateterisasi jantung diawali dengan memberikan obat bius lokal atau obat bius umum pada pasien. Kemudian, dokter akan memasukkan kateter melalui pembuluh darah kecil di pergelangan tangan atau kaki pasien dan menyampaikan kateter ke jantung pasien dengan bantuan teknologi penglihatan seperti sinar-X. Setelah kateter mencapai jantung, dokter dapat melakukan prosedur medis seperti pengukuran tekanan darah dan dilatasi pembuluh darah atau memasang stent jika diperlukan.
Risiko
Meskipun prosedur kateterisasi jantung relatif aman, seperti halnya prosedur medis lainnya, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Beberapa risiko tersebut antara lain:
- Perdarahan atau hematoma di area penyisipan kateter.
- Trombosis vena atau arteri.
- Reaksi alergi terhadap obat bius yang diberikan.
- Cairan atau udara yang masuk ke dalam jaringan tubuh.
- Serangan jantung atau komplikasi lainnya pada sistem kardiovaskular.
Kesimpulan
Prosedur kateterisasi jantung dapat membantu dokter untuk memahami kondisi jantung dan pembuluh darah pasien. Kendati demikian, sebelum menjalani prosedur, pasien harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan mempersiapkan diri sesuai dengan arahan dokter. Selain itu, pasien juga harus memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi selama dan setelah prosedur serta melakukan tindakan pencegahan seperti yang dianjurkan dokter.