OCD dan perfeksionis: Apa dan bagaimana perbedaannya?

OCD dan Perfeksionis: Apa dan Bagaimana Perbedaannya?

Pengantar

Banyak orang mengira bahwa memiliki sifat perfeksionis itu sama dengan memiliki obsessive-compulsive disorder (OCD). Namun, kedua hal itu sebenarnya berbeda. Apa saja perbedaan antara OCD dan perfeksionis? Cara paling mudah untuk menjelaskannya adalah dengan melihat definisi kedua hal tersebut.

OCD

OCD adalah gangguan mental yang terjadi ketika seseorang memiliki pemikiran obsesif dan melakukan tindakan yang berulang-ulang yang biasa disebut kompulsi. Pemikiran obsesif biasanya berupa keinginan atau ketakutan yang berlebihan. Sementara itu, kompulsi berupa tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menenangkan pemikiran tersebut. Contoh mudah dari OCD adalah seseorang yang selalu mencuci tangannya secara berlebihan karena takut terkena kuman atau bakteri.

Perfeksionis

Perfeksionis pada dasarnya adalah seseorang yang menginginkan semua yang mereka lakukan menjadi tepat, sempurna, dan sesuai harapan mereka. Mereka sering merasa tidak puas dan selalu ingin melakukan sesuatu lebih baik dari sebelumnya. Meskipun tampak sama dengan OCD, sifat perfeksionis bisa didorong oleh kemauan untuk mencapai tingkat kesempurnaan yang lebih tinggi dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Perbedaan antara OCD dan Perfeksionis

Walaupun OCD dan kemauan untuk mencapai tingkat kesempurnaan tinggi terlihat sama, namun sesungguhnya keduanya berbeda. Ini adalah beberapa perbedaan penting antara OCD dan perfeksionis:

1. Frekuensi Perilaku

Orang dengan OCD biasanya melakukan tindakan berulang-ulang terus-menerus. Mereka merasa tidak tenang hingga melakukan hal tersebut. Sementara, perfeksionis tidak selalu melakukan tindakan ulang karena mereka merasa tindakan tersebut benar-benar diperlukan.

2. Jenis Perilaku

Kompulsi pada OCD umumnya berupa tindakan yang bertujuan untuk mencegah kejadian buruk atau ketakutan berlebihan. Sedangkan, sifat perfeksionis berusaha untuk melakukan sesuatu dengan benar dan maksimal, contohnya ketika memberi presentasi atau menyelesaikan proyek.

3. Kepuasan

Orang yang memiliki sifat perfeksionis tetap merasa senang dan puas dengan karya mereka meskipun mengetahui bahwa karya tersebut tidak sempurna. Sementara itu, penderita OCD selalu merasa kurang puas dan tidak percaya diri terhadap tindakan mereka bahkan setelah melakukan tindakan itu berulang kali.

4. Akibat

Ketika perfeksionis tidak bisa mencapai kesempurnaan yang mereka impikan, biasanya mereka hanya merasa kecewa. Sedangkan orang dengan OCD akan merasa sangat tegang dan cemas bahkan bisa berefek pada kondisi kesehatan mereka.

Jadi, meskipun tampak sama, sebenarnya OCD dan sifat perfeksionis berbeda. Ketika memiliki sifat perfeksionis, kamu hanya ingin melakukan sesuatu dengan benar dan maksimal tanpa mengganggu aktivitas kamu sehari-hari. Jangan khawatir, kamu masih bisa berhenti kapan saja, beristirahat, dan menikmati waktu luang sesuai keinginanmu. Namun, ketika memiliki OCD kamu merasa terjebak dan ingin terus melakukan sesuatu secara berulang-ulang bahkan hal itu mengganggu aktivitasmu sehari-hari.

Kesimpulan

Terlepas dari banyaknya orang yang masih menyangsikan perbedaan antara OCD dan sifat perfeksionis, keduanya sebenarnya berbeda jauh. Sifat perfeksionis dimiliki oleh mereka yang ingin mencapai kesempurnaan dalam satu hal atau lebih tertentu. Meskipun bisa menjadi lebih sulit, sifat ini masih bisa diatur sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Sementara itu, OCD merupakan gangguan mental yang ditandai dengan pemikiran obsesif dan tindakan kompulsi. Sifat ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari kamu bahkan bisa berpengaruh pada kesehatan mental dan fisikmu.

Kamu harus memahami perbedaan antara kedua hal ini, agar menghindari kekhawatiran yang berlebihan dan segera mencari bantuan medis ketika kamu merasa memenuhi kriteria dari OCD. Melakukan sesuatu dengan lebih baik dan maksimal tentunya bukan masalah, takarlah kemampuanmu dan jangan lupa menikmati prosesnya. Tujuanmu adalah pencapaian yang sempurna, bukan kekalahan.