WANITA SERING KEPUTIHAN: GEJALA PENYAKIT APA?

Pendahuluan

Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh para wanita. Hal ini dapat menjadi momok bagi mereka karena dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, banyak dari mereka yang tidak mengetahui apa sebenarnya penyebab dari keputihan yang sering terjadi. Pada artikel ini, kami akan membahas gejala penyakit apa yang dapat menyebabkan wanita sering mengalami keputihan, serta bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Apa itu Keputihan?

Keputihan pada dasarnya adalah kondisi yang terjadi ketika cairan yang keluar dari vagina mengalami perubahan dalam warna, tekstur, atau baunya. Pada kondisi normal, keputihan wanita sebenarnya merupakan hal yang wajar dan berfungsi sebagai mekanisme alami untuk menjaga kebersihan vagina. Namun, jika keputihan terjadi secara berlebihan, memiliki warna yang tidak normal, dan disertai dengan gejala lain, maka dapat menjadi tanda adanya penyakit atau infeksi pada organ reproduksi.

Gejala Pe nyakit yang Menyebabkan Keputihan

Terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan wanita sering mengalami keputihan yang berlebihan. Berikut adalah beberapa gejala penyakit yang dapat menjadi penyebab keputihan pada wanita:

1. Infeksi Jamur Vagina

Infeksi jamur vagina atau yang sering disebut dengan kandidiasis vagina adalah salah satu penyebab umum dari keputihan pada wanita. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh jamur Candida albicans yang berlebihan di dalam vagina. Gejala yang sering terjadi pada infeksi jamur vagina meliputi:

  • Keputihan yang berwarna putih atau kekuningan
  • Tekstur keputihan yang seperti keju cottage
  • Rasa gatal dan perih pada area vagina
  • Pembengkakan dan kemerahan pada daerah sekitar vulva

2. Infeksi Bakteri Vagina

Infeksi bakteri vagina atau yang dikenal juga dengan vaginosis bakterialis adalah penyakit lain yang dapat menyebabkan keputihan pada wanita. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri baik dan bakteri jahat di dalam vagina. Gejala yang sering terjadi pada infeksi bakteri vagina meliputi:

  • Keputihan yang berlebihan dan berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan
  • Baunya yang tidak sedap seperti bau ikan yang busuk
  • Rasa gatal dan perih pada area vagina
  • Rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Keputihan yang sering terjadi pada wanita juga dapat menjadi gejala dari beberapa jenis infeksi menular seksual (IMS). Beberapa contoh IMS yang sering menyebabkan keputihan pada wanita antara lain:

  • Klamidia: Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan sering tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, jika gejala muncul, biasanya terjadi keputihan yang tidak normal, nyeri saat buang air kecil, dan rasa tidak nyaman pada daerah panggul.

  • Gonore: Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan dapat menyebabkan keputihan yang berlebihan dengan warna kuning atau hijau. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah nyeri saat buang air kecil, rasa tidak nyaman pada daerah panggul, dan perdarahan di luar menstruasi.

  • Trikomoniasis: Infeksi ini disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan dapat menyebabkan keputihan yang berbusa dengan warna hijau kekuningan. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk rasa gatal, perih saat buang air kecil, dan rasa tidak nyaman pada daerah panggul.

4. Kanker Serviks

Meskipun jarang terjadi, keputihan yang berlebihan pada wanita juga bisa menjadi gejala dari kanker serviks. Kanker serviks adalah jenis kanker yang tumbuh di leher rahim dan dapat menyebabkan keputihan yang berbau tidak sedap, darah vaginal yang tidak normal, serta nyeri saat berhubungan seksual. Penting untuk mengenali gejala ini dan segera berkonsultasi dengan dokter jika hal ini terjadi.

Cara Mengatasi Keputihan

Setelah mengetahui gejala penyakit apa yang dapat menyebabkan wanita sering mengalami keputihan, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengatasi keputihan:

1. Jaga Kebersihan Vagina

Menjaga kebersihan vagina adalah langkah penting dalam mencegah dan mengatasi keputihan. Gunakan sabun khusus yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Hindari penggunaan produk beraroma kuat atau douching, karena hal ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di dalam vagina.

2. Ganti Pakaian Dalam dan Celana dalam Secara Rutin

Ganti pakaian dalam dan celana dalam secara teratur, terutama setelah beraktifitas fisik yang membuat Anda berkeringat. Pilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik dan hindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat.

3. Hindari Penggunaan Pantyliner atau Pembalut Harian

Meskipun menawarkan kenyamanan dan kebersihan, penggunaan pantyliner atau pembalut harian bisa jadi menyebabkan keputihan yang lebih parah. Hal ini karena pantyliner atau pembalut harian dapat menciptakan lingkungan lembab yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur.

4. Hindari Hubungan Seksual yang Tidak Aman

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual adalah langkah penting untuk mencegah penularan infeksi menular seksual dan mengurangi risiko keputihan yang disebabkan oleh IMS.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Jika keputihan yang Anda alami tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala yang lebih parah, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab keputihan dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan

Keputihan yang sering dialami oleh wanita bisa disebabkan oleh berbagai gejala penyakit, seperti infeksi jamur vagina, infeksi bakteri vagina, infeksi menular seksual, dan kanker serviks. Mengenal gejala dan penyebabnya sangat penting untuk mengatasi keputihan dengan tepat. Selain itu, menjaga kebersihan vagina, mengganti pakaian dalam secara rutin, menghindari penggunaan pantyliner atau pembalut harian, dan berhubungan seksual yang aman juga merupakan langkah-langkah yang dapat membantu mengatasi keputihan. Jika masalah ini berlanjut atau gejala semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.