Kenali 4 Tanda Hernia Pada Bayi

Hernia merupakan kondisi umum yang terjadi pada bayi. Hernia bisa terjadi ketika organ dalam tubuh bocor melalui celah kecil yang terbentuk pada otot dan jaringan di sekitarnya. Dalam kebanyakan kasus, hernia tidak berbahaya dan dapat disembuhkan dengan mudah. Namun, penting bagi orangtua untuk mengenali tanda-tanda hernia pada bayi untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Berikut adalah empat tanda hernia pada bayi:

1. Benjolan di Area Panggul atau Paha

Tanda pertama dari hernia adalah adanya benjolan di area panggul atau paha bayi. Benjolan tersebut biasanya akan terlihat lebih jelas ketika bayi menangis atau batuk. Benjolan ini terbuat dari organ yang bocor dan dapat dengan mudah dipindahkan kembali ke dalam tubuh saat ditekan dengan lembut.

2. Nyeri atau Tidak Nyaman di Area Benjolan

Bayi yang mengalami hernia mungkin merasa nyeri atau tidak nyaman di area benjolan. Hal ini bisa membuat bayi rewel dan mudah menangis. Jika bayi Anda merasakan rasa sakit atau tidak nyaman di area benjolan, segera berkonsultasi dengan dokter.

3. Konstipasi atau Kesulitan Buang Air Besar

Hernia pada bayi dapat menyebabkan konstipasi atau kesulitan buang air besar. Bayi mungkin mengalami kesulitan untuk mengeluarkan feses atau buang air kecil, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung pada perut. Hal ini perlu segera diatasi agar bayi tidak mengalami komplikasi lebih lanjut.

4. Muntah atau Nyeri pada Perut

Bayi yang mengalami hernia juga dapat mengalami muntah atau nyeri pada perut. Hal ini terjadi karena organ yang bocor dapat menekan lambung atau usus, yang dapat menyebabkan mual, muntah, atau merasa sakit di perut.

Kesimpulan

Hernia pada bayi memang umum terjadi dan bisa disembuhkan dengan mudah. Namun, sebagai orangtua perlu mengenali tanda-tandanya agar dapat segera berkonsultasi dengan dokter dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Tanda-tanda hernia pada bayi meliputi adanya benjolan di area panggul atau paha, nyeri atau tidak nyaman di area benjolan, konstipasi atau kesulitan buang air besar, serta muntah atau nyeri pada perut. Sebagai upaya pencegahan, penting untuk selalu memperhatikan kondisi bayi dan terus berkomunikasi dengan dokter tentang perkembangan kesehatannya.