12 Perubahan di Kulit yang Jadi Tanda Mengidap Diabetes

Diabetes melitus atau yang lebih dikenal sebagai diabetes merupakan penyakit yang seringkali tidak disadari oleh penderitanya. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan hormon insulin dengan baik. Dalam beberapa kasus, gejala diabetes dapat terlihat di kulit dan seringkali diabaikan atau disalahartikan. Namun, pengamatan awal pada perubahan kulit dapat membantu mengidentifikasi diabetes lebih cepat, sehingga membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

1. Kulit kering dan gatal

Kulit kering dan gatal adalah gejala umum yang biasanya disebabkan oleh gula darah tinggi. Saat gula darah meningkat, tubuh bereaksi dengan membilas lebih banyak cairan dan membuat kulit menjadi kering. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit terasa kaku, pecah-pecah, dan seringkali gatal. Bila diabetes tidak diobati dengan baik, kulit kering dan gatal dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

2. Kulit menghitam

Seringkali disebut sebagai acanthosis nigricans, kulit menghitam biasanya terjadi di leher, ketiak, dan selangkangan. Penyebabnya adalah insulin resisten atau kadar gula darah yang tinggi. Selain meninggalkan bintik-bintik hitam, kulit menghitam juga dapat terasa tebal dan kasar pada area yang terkena.

3. Infeksi jamur

Penderita diabetes lebih berisiko mengalami infeksi jamur pada kulit, kuku, dan selangkangan. Kondisi ini terjadi karena kadar gula yang tinggi di dalam darah dapat memicu pertumbuhan jamur. Gejala yang seringkali terlihat termasuk kulit kemerahan, gatal, dan keputihan.

4. Luka yang Sulit Sembuh

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah dan saraf yang mengirimkan suplai darah ke kulit. Akibatnya, penyembuhan luka pada penderita diabetes membutuhkan waktu yang lebih lama daripada orang biasa. Luka pada kulit juga seringkali menunjukkan adanya infeksi bakteri.

5. Tonjolan dan benjolan kecil

Dikenal sebagai lipoma atau neuroma, benjolan yang muncul pada penderita diabetes biasanya berupa tonjolan yang terasa lembut dan fleksibel di bawah kulit. Benjolan ini seringkali terjadi pada tangan, kaki, dan jari.

6. Tiga tanda yang terlihat pada ujung jari kaki

Penderita diabetes dapat mengalami tiga kondisi di ujung jari kaki, yaitu:

  • Kulit yang kering dan pecah-pecah
  • Pertumbuhan kuku yang lambat atau kurang sehat dan mudah rapuh
  • Luka atau ulkus pada ujung jari kaki yang sulit sembuh

7. Kaki bengkak

Diabetes dapat memengaruhi fungsi pembuluh darah dan saraf yang mengatur aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan bengkak pada bagian kaki atau tungkai. Biasanya tidak terasa sakit, tetapi berisiko terkena infeksi atau ulkus jika tidak ditangani dengan benar.

8. Ruam berbentuk elips

Ruam berbentuk elips adalah tanda yang tidak umum, tetapi dapat terlihat pada penderita diabetes. Biasanya merah atau coklat dan seringkali terasa gatal. Ruam ini dapat terlihat di bagian tubuh mana saja, tetapi biasanya berbentuk elips.

9. Selulitis bakteri

Selulitis bakteri adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus atau streptococcus. Penderita diabetes lebih berisiko terkena infeksi ini. Selulitis biasanya terlihat seperti area merah yang terasa sakit, hangat, dan bengkak. Gejala lain termasuk demam dan menggigil.

10. Neuropati perifer

Neuropati perifer terjadi ketika saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang rusak. Penyakit diabetes adalah penyebab utama neuropati perifer. Gejala yang terkait dengan kondisi ini termasuk kesemutan atau mati rasa pada kaki atau tangan.

11. Gangren

Gangren adalah kematian jaringan tubuh karena kurangnya suplai darah. Penderita diabetes lebih berisiko mengalami kondisi ini karena kemampuan tubuh yang memburuk dalam membawa suplai darah ke jaringan. Biasanya gangren terlihat pada kaki atau jari-jari kaki dan dapat menyebabkan amputasi.

12. Xantomata

Xantomata adalah deposit lemak yang terbentuk di bawah kulit. Biasanya terlihat seperti tonjolan berwarna kuning dan dapat berkumpul di sekitar mata, lutut, dan siku. Meskipun tidak berbahaya, xantomata dapat menjadi tanda bahwa kadar gula darah seseorang tidak terkontrol dengan baik.

Kesimpulan

Perubahan kulit dapat menjadi tanda awal bahwa seseorang menderita diabetes. Mengidentifikasi perubahan kulit dan memeriksakan diri ke dokter secara teratur dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius. Terlebih lagi, menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal dengan diet sehat, olahraga, dan obat-obatan dapat membantu mencegah perubahan kulit terkait diabetes yang lebih signifikan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda dan keluarga.