Apa Hubungan Antara Gangguan Makan Seperti Anoreksia dan Bulimia dengan Faktor Psikologis

Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia bertanggung jawab untuk beberapa masalah kesehatan mental dan fisik bagi banyak orang di seluruh dunia. Anoreksia dan bulimia merupakan jenis gangguan makan yang mempengaruhi berbagai faktor dalam tubuh seseorang, termasuk faktor psikologis. Faktor psikologis terkadang menjadi pemicu utama dalam pengembangan gangguan makan, seperti halnya anoreksia dan bulimia. Artikel ini akan mengeksplorasi faktor psikologis dan hubungannya dengan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.

Apa itu Anoreksia dan Bulimia?

Anoreksia dan bulimia adalah dua jenis gangguan makan yang mewakili spektrum yang berbeda. Gangguan makan seperti anoreksia betul-betul mempengaruhi pola makan seseorang dengan cara yang serius dan dapat membahayakan kesehatannya. Orang yang menderita anoreksia sangat takut tidur kelebihan berat badan, sehingga cenderung membatasi asupan makanan mereka dengan drastis. Mereka cenderung berolahraga berlebihan untuk membakar kalori, bahkan jika mereka sudah dalam kondisi tubuh yang lelah.

Di sisi lain, bulimia merupakan jenis gangguan makan di mana seseorang cenderung memakan banyak makanan dalam waktu yang relatif singkat dan kemudian memuntahkannya secara sengaja atau menggunakan metode lain untuk mengeluarkan makanan dari sistem pencernaan mereka. Orang yang menderita bulimia cenderung merasa malu atau bersalah atas pola makan mereka dan dapat menyembunyikan gejala-gejala mereka dari orang lain.

Faktor Psikologis dalam Anoreksia dan Bulimia

Banyak orang cenderung mengasosiasikan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dengan gangguan pada tubuh atau pola makan yang buruk. Namun, faktor psikologis sering kali menjadi salah satu faktor utama yang memicu pengembangan gangguan makan.

Faktor Stres dan Tekanan

Stres dan tekanan dapat menjadi faktor pemicu penting dalam pengembangan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Tekanan sosial, seperti ekspektasi konvensional mengenai kecantikan tubuh, dapat memicu tingkat stres yang tinggi dan mendorong seseorang untuk mencoba mengejar standard tubuh yang tidak realistis dalam upaya mencapai "kesempurnaan". Ketika standard ini tidak tercapai, seseorang mungkin merasa sangat frustasi dan bahkan depresi.

Trauma atau Penyalahgunaan

Banyak orang yang menderita anoreksia dan bulimia telah mengalami trauma atau penyalahgunaan pada masa lalu. Trauma seperti kekerasan atau pelecehan dapat memicu gangguan makan sebagai bentuk perlindungan diri atau sebagai cara untuk menghindari trauma emosional yang mungkin menyakitkan.

Ketidakmampuan Mengelola Emosi

Ketidakmampuan untuk mengelola emosi juga dapat menyebabkan gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia. Seseorang yang kesulitan untuk mengelola emosinya mungkin menggunakan makan atau penekanan makan sebagai mekanisme koping yang buruk untuk meredakan stres atau ketidaknyamanan emosional.

Kebutuhan untuk Mengontrol

Mereka yang rentan terhadap gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia seringkali memiliki kebutuhan untuk mengontrol segala sesuatunya dalam hidup mereka. Ketidakmampuan untuk mengontrol kehidupan mereka secara keseluruhan dapat menyebabkan mereka mengalihkan perhatian mereka pada hal-hal kecil, seperti berat badan dan pola makan, sebagai cara untuk mendapatkan perasaan kendali yang hilang pada aspek lain dari hidup mereka.

Penanganan Gangguan Makan

Penanganan gangguan makan dapat melibatkan berbagai jenis intervensi yang berbeda, termasuk konseling, psikoterapi, kelompok pendukung, dan terapi obat. Tergantung pada tingkat keparahan dan faktor pemicu yang terlibat, cobalah memilih jenis intervensi yang sesuai untuk Anda atau orang yang Anda cintai.

Konseling dan Psikoterapi

Konseling dan psikoterapi dapat membantu seseorang untuk memahami bagaimana faktor psikologis memengaruhi gangguan makan mereka. Dengan terapi, seseorang dapat mempelajari cara mengatasi masalah psikologis atau emosional yang mendorong mereka untuk terus mengalami gangguan makan serta menjaga kesehatan mental mereka dengan cara yang lebih efektif.

Kelompok Pendukung

Kelompok pendukung atau sahabat dekat juga merupakan cara efektif untuk mengatasi gangguan makan. Dalam kelompok pendukung, seseorang dapat bertemu dengan orang lain yang mengalami masalah yang sama dan mendapatkan dukungan dan pemahaman dari mereka.

Terapi Obat

Terapi obat dapat digunakan sebagai cara untuk mengurangi gejala-gejala gangguan makan, terutama untuk mereka yang mengalami depresi atau penyalahgunaan bahan-bahan tertentu. Namun, terapi obat bukanlah satu-satunya sumber intervensi yang harus dipertimbangkan dan seringkali harus digunakan dalam kombinasi dengan jenis intervensi lainnya.

Kesimpulan

Anoreksia dan bulimia adalah gangguan makan yang serius yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia dan dapat memiliki konsekuensi yang serius pada kesehatan fisik dan mental. Faktor psikologis seringkali menjadi pemicu utama dalam pengembangan gangguan makan, seperti halnya anoreksia dan bulimia. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor psikologis ini dan cara-cara untuk mengatasi gangguan makan, apabila Anda atau orang yang Anda cintai mengalami hal tersebut. Penting untuk diingat bahwa terdapat berbagai sumber intervensi yang berbeda yang tersedia untuk membantu mengatasi gangguan makan, dan gangguan makan dapat diatasi dengan sukses jika individu tersebut membuka diri untuk mencari bantuan dan memilih jenis intervensi yang sesuai untuk mereka.