Apakah Benar Sabu dapat Meningkatkan Gairah Seksual?

Sabu, atau methamphetamine, adalah jenis obat yang dapat merusak otak dan fisik pengguna. Salah satu efek yang diketahui bagi siapa saja yang menggunakan sabu adalah peningkatan kegairahan seksual. Namun, apakah benar sabu dapat meningkatkan gairah seksual hingga pada akhirnya mengakibatkan ketagihan?

Apa itu Sabu?

Sabu adalah jenis obat psikoaktif yang sangat adiktif. Obat ini dapat merusak otak dan fisik penggunanya dalam jangka panjang. Sabu adalah stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Berbeda dengan kokain, efek sabu dapat bertahan hingga 12 jam setelah penggunaan.

Sabu biasanya digunakan dalam bentuk kristal putih atau dalam serbuk kristal. Penggunaan sabu dapat melalui beberapa cara, seperti merokok, menyuntikkan, atau menghirupnya.

Bagaimana Sabu Memengaruhi Tubuh?

Sabu memengaruhi tubuh dengan cara meningkatkan kadar dopamin di otak. Dopamin adalah zat kimia yang dicetuskan oleh otak ketika seseorang merasa senang atau bahagia. Ketika kadar dopamin meningkat, seseorang merasa hebat dan menikmati sensasi merangsang.

Namun, efek samping dari peningkatan kadar dopamin dalam jangka panjang adalah kerusakan fisik dan otak. Sabu dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan kerusakan paru-paru, ginjal, dan hati, serta menyebabkan kejang dan psikosis.

Bagaimana Sabu Dapat Meningkatkan Gairah Seks?

Sabu dapat memengaruhi gairah seks baik secara fisik maupun psikologis. Pengguna sabu sering mengalami peningkatan gairah seksual, yang dapat menyebabkan perilaku seksual yang tidak aman atau berbahaya. Beberapa efek yang dikaitkan dengan penggunaan sabu yang meningkatkan gairah seksual antara lain:

Membuka Energi

Efek utama sabu adalah peningkatan energi dan fokus, yang dapat membantu seseorang untuk tetap terjaga dan meningkatkan daya tahan mereka. Pengguna sabu seringkali merasa "tanpa rasa sakit" atau bahkan "tanpa rasa," yang mendorong mereka untuk melakukan lebih dari yang seharusnya mereka lakukan.

Peningkatan Hasrat Seksual

Efek fisik dari sabu adalah peningkatan hasrat seksual, banyak pengguna sabu melaporkan memiliki dorongan kuat untuk melakukan aktivitas ini. Namun, efek ini dapat meningkatkan risiko perilaku seksual yang tidak aman atau ketergantungan seksual.

Merangsang Gairah Seks

Sabu juga dapat merangsang gairah seks secara psikologis, memicu gairah dan hasrat seksual. Namun, efek ini justru bisa menjadikan aktivitas seksual menggeser tujuan awal dan lebih fokus pada dorongan seksualnya.

Penggunaan Jangka Panjang Mempengaruhi Gairah Seks

Pengguna sabu jangka panjang mengalami banyak perubahan fisik dan psikologis. Salah satunya adalah menurunnya gairah seksual. Pengguna sabu jangka panjang sering kali menderita disfungsi ereksi dan dapat mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme.

Kesimpulan

Meskipun sabu dapat meningkatkan gairah seksual seseorang, penggunaan obat ini tidak baik bagi kesehatan fisik maupun psikologis. Risiko perilaku seks yang tidak aman dan risiko ketagihan dari sabu jauh lebih besar daripada manfaat yang mungkin diberikan oleh peningkatan gairah seksual sementara.

Sebaiknya kita menghindari penggunaan sabu dan mencari cara lain untuk meningkatkan gairah seksual, seperti merawat kesehatan fisik dan psikologis kita atau memiliki gaya hidup sehat yang teratur.