Bab Berdarah Kapan Perlu Dirisaukan

Bab berdarah atau istilah medisnya melena adalah kondisi di mana tinja yang dikeluarkan oleh seseorang mengandung darah atau warnanya menjadi hitam gelap. Tentu saja kondisi yang satu ini tidak normal dan harus menjadi perhatian serius bagi setiap orang.

Namun, tidak semua kasus bab berdarah perlu dirisaukan. Pada artikel kali ini, kami akan membahas secara lengkap kapan saja Anda perlu merisaukan kondisi bab berdarah.

Mengenal Penyebab Bab Berdarah

Ada banyak alasannya kenapa seseorang mengalami bab berdarah. Beberapa diantaranya meliputi:

  • Kurang serat di dalam makanan
  • Minum obat-obatan tertentu seperti aspirin atau ibuprofen
  • Infeksi di dalam saluran pencernaan
  • Luka akibat operasi di saluran pencernaan
  • Kanker di saluran pencernaan, seperti kanker kolorektal atau lambung
  • Wasir atau fissure di anus
  • Polip di dalam usus besar

Terkadang, bab berdarah juga bisa menjadi gejala dari masalah medis yang lebih serius seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac.

Kapan Anda Perlu Menghubungi Dokter

Saat mengalami bab berdarah, pasti sangat wajar jika seseorang merasa khawatir dan ingin secepatnya menemui dokter. Namun, untuk menentukan kapan Anda perlu bertemu dokter, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antaranya adalah:

Jumlah Darah yang Keluar

Jumlah darah yang keluar ketika Anda buang air besar sangat penting untuk mengetahui apakah kondisi ini perlu menjadi perhatian serius atau tidak. Jika darah yang keluar sangat banyak, bahkan melebihi setengah cangkir, maka segera hubungi dokter. Namun, jika darah yang keluar hanya sedikit dan tidak terlalu sering, maka itu bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih ringan.

Warna Tinjanya

Selain jumlah darah, warna tinja juga bisa menjadi indikasi apakah kondisi yang dialami perlu menjadi perhatian atau tidak. Jika warna tinja menghitam, maka itulah yang disebut sebagai melena. Warna hitam ini bisa menjadi tanda adanya pendarahan di bagian atas saluran pencernaan. Jika hanya terlihat seperti noda darah pada tinja, maka mungkin hanya terjadi wasir atau luka di dalam anus.

Frekuensi dan Durasi

Jika darah yang keluar terjadi hanya satu atau dua kali saja, maka sebaiknya Anda pantau dan amati dulu kondisi tersebut. Namun, jika darah terus muncul dan telah berlangsung selama beberapa hari, maka segera temui dokter. Pendarahan yang terus menerus bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.

Gejala Lain yang Muncul

Tidak jarang, bab berdarah juga menunjukkan gejala lainnya seperti diare, mual, kram perut, dan kehilangan nafsu makan. Jika Anda mengalami beberapa gejala tersebut, maka periksakan diri Anda ke dokter secepatnya.

Mengatasi Bab Berdarah

Setelah mengetahui kapan Anda perlu merisaukan kondisi bab berdarah, kini saatnya mengatasi masalah tersebut. Beberapa cara yang dapat Anda lakukan adalah:

Perbanyak Asupan Serat

Seringkali, kondisi bab berdarah disebabkan oleh defekasi yang tidak lancar, yang terjadi karena kurangnya serat di dalam makanan. Maka, perbanyaklah makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.

Minum Air yang Cukup

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Anda dengan minum air yang cukup setiap hari. Ini akan membantu memudahkan dan melancarkan proses buang air besar.

Hindari Obat-Obatan yang Memicu Bab Berdarah

Jika Anda tahu obat-obatan tertentu seperti aspirin atau ibuprofen dapat memicu bab berdarah, sebaiknya hindari obat-obatan tersebut.

Jangan Tahan Buang Air Besar

Tahanan buang air besar bisa menyebabkan tinja menjadi lebih keras yang pada akhirnya akan merangsang timbulnya pendarahan. Maka, jangan tahan buang air besar dan lakukan sesegera mungkin.

Konsultasi dengan Dokter

Jika kondisi Anda semakin buruk atau gejala lain muncul seperti demam atau mual, tidak ada salahnya untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memeriksa kondisi Anda secara lebih detil dan memberikan penanganan yang sesuai.

Kesimpulan

Bab berdarah memang adalah kondisi yang tidak boleh dianggap sepele, namun tidak semua kasus perlu menjadi perhatian serius. Anda hanya perlu mengenali kapan kondisi tersebut menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius atau hanya masalah yang ringan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri Anda ke dokter jika gejala menjadi semakin buruk atau tidak kunjung membaik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!