Bisakah Sindrom Down Dideteksi Sejak Anak Dalam Kandungan?

Sindrom Down adalah kondisi medis yang menyebabkan beberapa gangguan fizik, keterlambatan mental dan perkembangan, dan ciri-ciri wajah yang khas. Sindrom Down terjadi akibat kelebihan kromosom pada pasien, yaitu pasien dengan Sindrom Down memiliki tiga salinan kromosom nomor 21 hingga akhirnya dikatakan sebagai Trisomi 21.

Karena gejala-gejala yang umum terjadi, banyak orang yang bertanya-tanya apakah Sindrom Down bisa dideteksi sejak anak dalam kandungan. Dan jawabannya adalah iya, Sindrom Down bisa dideteksi sejak anak dalam kandungan.

1. Metode Deteksi Sejak Di Rahim

Ada beberapa metode deteksi sejak di rahim, antara lain:

Tes Pencitraan

Tes pencitraan meliputi beberapa jenis tes, seperti Tes USG (Ultrasound Scan), Tes MRI (Magnetic Resonance Imaging), dan Tes PET (Positron Emission Tomography). Tes pencitraan menggunakan teknologi untuk mengenali bayi yang terbentuk di dalam kandungan. Tes pencitraan ini juga dapat membantu mengidentifikasi apakah bayi yang dikandung memiliki Sindrom Down.

Tes Darah

Tes darah konvensional dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah pada janin yang dikandung. Tes ini digunakan untuk mengamati kadar hormon dalam darah. Dalam beberapa kasus, tes darah dapat dilakukan segera setelah tes pencitraan untuk menyediakan informasi yang lebih akurat mengenai kemungkinan terjadinya risiko Sindrom Down pada janin yang dikandung.

Tes Amnion

Tes amnion melibatkan pengambilan sampel cairan ketuban dari dalam rahim untuk diproses secara laboratorium. Sampel ini mengandung sel janin yang dapat dianalisis. Melalui analisis laboratorium, dokter dapat mengidentifikasi apakah janin memiliki ciri khas Sindrom Down.

Tes Chorionic Villus Sampling (CVS)

Tes CVS melibatkan pengambilan sampel dari villa plasenta yang tertanam pada dinding rahim. Sampel kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui apakah janin memiliki Sindrom Down. Tes CVS sering dilakukan pada usia kehamilan yang lebih tua.

2. Kapan Harus Melakukan Tes?

Dokter akan menyarankan untuk melakukan tes deteksi Sindrom Down pada janin, terutama jika ada faktor risiko dalam keluarganya atau jika seorang wanita hamil di atas usia 35 tahun.

3. Keuntungan Menggunakan Tes Sejak di Rahim

Mendeteksi Sindrom Down sejak anak dalam kandungan dapat memberikan keuntungan yang berarti bagi orang tua janin yang dikandung dan pasien, antara lain:

Menentukan Perawatan Medis yang Diperlukan

Dalam sebagian besar kasus, Sindrom Down memerlukan perawatan medis spesial dari awal kehamilan hingga masa dewasa. Tes deteksi dini dapat membantu orangtua untuk mempersiapkan perawatan yang memadai bagi bayi mereka yang baru lahir dan mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang.

Persiapan Mental

Orangtua janin yang didiagnosis memiliki Sindrom Down sejak di dalam kandungan dapat mempersiapkan diri secara mental dan emosional untuk merawat anak yang akan mereka lahirkan.

Abortus Selektif

Meskipun ini adalah pilihan yang sangat sensitif dan kontroversial, Sindrom Down dapat dideteksi dan abortus pada tahap awal kehamilan sebagai pilihan jika memiliki faktor risiko yang tinggi dan orangtua memilih untuk melakukan tindakan ini.

4. Kesimpulan

Mendeteksi Sindrom Down sejak anak dalam kandungan dapat menjadi langkah penting bagi orangtua untuk mempersiapkan diri dengan baik menghadapi perkembangan janin kelak. Ada banyak metode yang dapat dilakukan untuk melakukan deteksi, termasuk tes pencitraan, tes darah, tes amnion, dan CVS. Tes deteksi juga dapat membantu pasien merencanakan perawatan medis yang sesuai, persiapan mental, dan bahkan memilih untuk mengakhiri kehamilan jika diketahui memiliki risiko yang tinggi.