Bolehkah Melakukan Suntik KB Saat Puasa Ramadan? Simak Penjelasan Ustazah

Menjaga kesehatan reproduksi merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap wanita. Salah satu cara untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan adalah dengan melakukan program KB atau Keluarga Berencana.

Saat ini, metode KB yang paling populer adalah dengan suntik KB. Namun, penduduk Muslim seringkali bertanya-tanya apakah mereka boleh melakukan suntik KB selama bulan Ramadan.

Berikut ini penjelasan dari ustazah mengenai hal tersebut.

Apa itu Suntik KB?

Suntik KB merupakan salah satu metode KB yang mengandung hormon. Selain suntik, hormon KB juga bisa diberikan melalui pil, implant, atau spiral.

Tujuan dari suntik KB adalah untuk mengendalikan produksi sel telur oleh tubuh wanita. Suntik KB sendiri terdiri dari dua tipe, yaitu suntik KB bulanan dan suntik KB tiga bulanan.

Bolehkah Melakukan Suntik KB Saat Puasa Ramadan?

Menurut ustazah, melakukan suntik KB saat puasa Ramadan boleh-boleh saja. Pasalnya, suntik KB tidak membatalkan puasa, karena tidak dimasukkan ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan.

Namun, bagi sebagian perempuan, suntik KB bisa menyebabkan pendarahan atau gangguan menstruasi selama bulan Ramadan. Jika hal ini terjadi dan menyebabkan tidak kuatnya fisik, maka perempuan tersebut diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di kemudian hari.

Apa Saja Efek Samping dari Suntik KB?

Suntik KB memang efektif dalam mencegah kehamilan, namun seperti halnya obat-obatan lain, suntik KB memiliki efek samping. Beberapa efek samping dari suntik KB adalah sebagai berikut:

  1. Menstruasi Yang Tidak Teratur

Tubuh wanita akan mengalami menopause pada usia tertentu. Namun, suntik KB bisa membuat menstruasi menjadi tidak teratur dan mengalami perubahan.

  1. Meningkatkan Risiko Osteoporosis

Suntik KB bisa meningkatkan risiko osteoporosis. Ini karena tubuh tidak menghasilkan cukup hormon yang mendukung tulang. Akibatnya, tulang menjadi kurang kuat dan rentan patah.

  1. Perubahan Berat Badan

Suntik KB juga bisa menyebabkan perubahan berat badan. Beberapa wanita menjadi gemuk setelah melakukan suntik KB, sementara yang lain mengalami penurunan berat badan.

Kesimpulan

Di satu sisi, suntik KB bisa menjadi cara efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Namun, di sisi lain suntik KB memiliki efek samping yang perlu diwaspadai.

Bagi perempuan yang ingin melakukan suntik KB, hal ini diperbolehkan selama Ramadan, namun efek samping harus diperhatikan. Jika merasa tidak nyaman atau mengalami gangguan menstruasi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis reproduksi untuk menemukan alternatif program KB yang lebih cocok.

Sebagai seorang Muslim yang berpuasa, menjaga kesehatan secara fisik juga merupakan kewajiban. Dengan mengatur kebutuhan reproduksi melalui program KB, kita dapat mempererat tali persaudaraan dan membangun keluarga yang harmonis.