Cara Mengatasi Turun Berok pada Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, terdapat beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi pada ibu hamil. Salah satunya adalah turun berok pada ibu hamil. Turun berok terjadi ketika otot-otot panggul melemah dan kemudian menekan organ-organ panggul hingga menyebabkan penonjolan organ yang terjadi pada daerah panggul.

Turun berok pada ibu hamil menyebabkan gejala seperti nyeri atau rasa berat pada panggul, rasa tidak nyaman pada vagina, dan bahkan menyebabkan perubahan pada cara buang air kecil dan buang air besar. Kondisi ini tentu saja sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup ibu hamil.

Namun, ibu hamil tidak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara mengatasi turun berok pada ibu hamil yang aman dilakukan. Berikut adalah beberapa cara mengatasi turun berok pada ibu hamil yang dapat dilakukan.

1. Konsultasi dengan dokter kandungan

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh ibu hamil yang mengalami turun berok adalah berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan dan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat untuk ibu hamil.

Terkadang, dokter bisa merekomendasikan untuk melakukan metode pembedahan jika kondisi turun berok cukup parah dan melebihi batas toleransi. Namun, jika kondisinya masih bisa ditangani dengan pemberian obat atau terapi, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai.

2. Lakukan olahraga ringan

Olahraga dapat membantu menguatkan otot-otot panggul dan mencegah turun berok pada ibu hamil. Namun, ibu hamil yang mengalami turun berok sebaiknya melakukan olahraga ringan seperti senam kegel untuk mencegah masalah ini semakin parah.

Perlu diingat bahwa ibu hamil yang mengalami turun berok tidak boleh melakukan aktivitas olahraga yang terlalu berat atau bersifat mengangkat beban berat karena dapat memperburuk kondisi turun berok.

3. Penggunaan pakaian penyangga

Pakaiat penyangga seperti sabuk atau celana dalam khusus dapat membantu menyangga organ-organ panggul dan mencegah penonjolan yang lebih parah. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan pakaian penyangga untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan.

4. Konsumsi makanan sehat

Makanan sehat seperti sayuran, buah-buahan, dan protein sehat seperti ikan dapat membantu ibu hamil tetap sehat dan mencegah terjadinya turun berok. Hindari makanan yang pedas, berlemak, atau terlalu manis karena dapat memperburuk kondisi turun berok.

5. Hindari mengangkat beban berat

Mengangkat beban berat dapat memperburuk kondisi turun berok pada ibu hamil. Hindari aktivitas atau pekerjaan yang mengharuskan ibu hamil mengangkat beban berat. Jika tidak bisa dihindari, gunakan teknik mengangkat yang tepat dan tidak memberikan tekanan pada otot panggul.

6. Pergi ke fisioterapis

Fisioterapista dapat membantu ibu hamil menguatkan otot-otot panggul dan mencegah terjadinya turun berok. Fisioterapis juga dapat memberikan saran olahraga yang tepat untuk ibu hamil serta melakukan terapi untuk mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada daerah panggul.

7. Menjaga Postur Tubuh

Cara mengatasi turun berok pada ibu hamil dapat dengan memperhatikan postur tubuh saat beraktivitas. Postur yang baik dapat membantu mencegah penonjolan organ-organ panggul lebih parah. Cara melakukannya adalah dengan menghindari posisi duduk atau berdiri terlalu lama dan juga menghindari posisi jongkok atau berdiri dengan satu kaki.

8. Menghindari Hubungan Intim

Turun berok dapat disebabkan oleh tekanan pada organ panggul oleh aktivitas hubungan seksual. Oleh karena itu, ketika mengalami turun berok, ada baiknya menghindari aktivitas tersebut agar tidak memperburuk kondisi.

Kesimpulan

Turun berok pada ibu hamil dapat menjadi masalah kesehatan yang serius. Namun, dengan melakukan langkah-langkah pencegahan seperti menghindari mengangkat beban berat, makan makanan yang sehat, melakukan olahraga ringan, dan berkonsultasi dengan dokter kandungan, ibu hamil dapat mencegah atau mengatasi masalah ini. Konsultasi dengan dokter kandungan tetap menjalankan perannya untuk menentukan tindakan atau pengobatan yang harus dilakukan tergantung dari kondisi turun berok dan kesehatan si ibu.