Dear Bumil, Yuk Kenali Missed Abortion

Halo Bumil! Apakah kamu tahu apa itu missed abortion? Missed abortion atau keguguran tertunda adalah kondisi keguguran yang cukup umum terjadi pada masa kehamilan. Salah satu dari 4-5 kehamilan dianggap mengalami keguguran pada tahap awal. Namun, mungkin tidak semua Bumil mengetahui tentang keguguran ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas lebih lanjut tentang missed abortion.

Apa itu missed abortion?

Missed abortion adalah kehamilan yang berhenti berkembang pada tahap awal, tetapi jaringan janin masih bertahan dalam rahim. Mungkin terjadi bahwa gejala awal kehamilan seperti mual, muntah, dan kembung hilang. Namun, ini tidak selalu terjadi. Sebaliknya, mungkin saja Bumil masih merasakan gejala awal kehamilan seperti mual dan lelah, namun meski begitu, dengan alasan tertentu, janin tidak berkembang dan akhirnya mati.

Ketika missed abortion terjadi, Bumil mungkin belum merasakan tanda-tanda keguguran seperti perdarahan sampai beberapa minggu setelahnya. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa cemas dan bingung pada ibu hamil, meski beberapa kasus missed abortion memang sulit untuk dihindari.

Apa Penyebab Missed Abortion?

Penyebab yang menyebabkan missed abortion bisa sangat beragam. Beberapa diantara penyebab tersebut adalah dari faktor kromosom genetik bayi, cacat pada plasenta, infeksi, gaya hidup, dan lain-lain. Dalam beberapa kasus, missed abortion terjadi karena karena kurangnya hormon adekuat yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan janin.

Namun, walau bagaimanapun, sebenarnya tidak selalu terdapat penyebab yang dapat ditemukan pada kasus missed abortion. Dalam kondisi tertentu, penyebab tidak bisa ditemukan meskipun Bumil sudah melakukan tes dan pemeriksaan medis yang cermat.

Apa Gejala Missed Abortion?

Biasanya Bumil tidak akan merasakan gejala missed abortion dalam beberapa minggu setelahnya. Namun, beberapa tanda yang terjadi pada missed abortion ini di antaranya adalah perubahan tanda kehamilan, seperti tidak ada detak jantung pada janin yang biasanya bisa terdengar dengan doppler, tidak ada gerakan janin, payudara yang lembek, dan hilangnya gejala kehamilan seperti mual dan kembung.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Missed Abortion?

Bumil dapat mendiagnosis missed abortion dengan pemeriksaan fisik yang lengkap oleh dokter. Kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Kegagalan identifikasi perkembangan janin atau detak jantung pada USG dapat menjadi tanda miss abortion. Dokter juga bisa melakukan tes darah dan urine untuk menentukan apakah hormon kehamilan dalam tubuh Bumil telah mengalami penurunan.

Apa Saja Jalan Keluarnya?

Bumil dapat memilih dari dua kemungkinan saat terdiagnosis mengalami missed abortion. Kedua pilihan di sini adakah ‘wait and see’ atau ‘mengambil tindakan untuk keguguran’

Dalam "wait and see", Bumil akan membiarkan tubuhnya sendiri menyingkirkan jaringan janin dan plasenta lewat perdarahan. Proses ini bisa berlangsung beberapa minggu dan dalam beberapa kasus tubuh Bumil akan memerlukan bantuan dari dokter untuk memastikan semua jaringan janin dan plasenta telah dikeluarkan dengan tuntas. Oleh karena itu, membutuhkan penanganan lebih lanjut di klinik atau rumah sakit.

Alternatif kedua adalah mengambil tindakan untuk mengeluarkan janin dan jaringan plasenta melalui tindakan abortus. Pilihan ini dapat dilakukan melalui pengobatan dengan mifepristone dan misoprostol, atau kemungkinan dokter akan melakukan tindakan bedah untuk mengangkat jaringan janin dan plasenta.

Apa yang Bisa Bumil Lakukan Saat Mengalami Missed Abortion?

Di dalam menghadapi kondisi ini, penting bagi Bumil untuk tidak mengambil risiko terhadap kondisi medis yang berbeda. Dalam banyak kasus, ada beberapa tindakan yang harus diambil untuk keluar dari kondisi ini:

  1. Konsultasi dokter secara berkala untuk memantau keadaan kesehatan Bumil
  2. Dukungan emosional dari keluarga dan teman-teman
  3. Akui perasaan. Leharkan hati dan akui bahwa Bumil merasa sedih, marah atau frustrasi dengan kondisi ini.
  4. Carilah sumber dukungan. Ajak teman atau anggota keluarga untuk berbicara, terlibat pada lingkungan yang hangat dan mendukung untuk membantu mengurangi stres, dan

Kesimpulan

Keguguran tertunda atau missed abortion merupakan kondisi keguguran yang cukup umum terjadi pada masa kehamilan. Salah satu dari 4-5 kehamilan dianggap mengalami keguguran pada tahap awal. Penyebab yang menyebabkan missed abortion bisa sangat beragam. Beberapa diantaranya dari faktor kromosom genetik bayi, cacat pada plasenta, infeksi, gaya hidup, dan lain-lain. Untuk memastikan terjadinya missed abortion, Bumil dapat membiarkan tubuhnya sendiri menyingkirkan jaringan janin dan plasenta lewat perdarahan atau memutuskan untuk melakukan tindakan abortus. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa cemas dan bingung pada ibu hamil, namun beberapa tindakan bisa diambil untuk keluar dari kondisi ini termasuk konsultasi dokter secara berkala, dukungan emosional dari keluarga dan teman-teman, uji emosi dan carilah dukungan. Oleh karena itu, penting bagi Bumil untuk mengetahui gejala missed abortion dan konsultasi dengan dokter untuk mencegah terjadinya missed abortion.