Demam Berbunda: Kenali Tanda Presyok Masa Gawat Penyakit DBD

Dalam bahasa Indonesia, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

Demam Berbunda atau Dengue adalah penyakit yang menyebar dengan cepat. Itu dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan ruam kulit serta nyeri sendi. Penyakit DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selain itu, penyakit ini juga ditandai dengan turunnya jumlah sel darah putih yang memicu gejala pendarahan pada pasien.

Gejala DBD sangat mirip dengan gejala penyakit demam berbunda (dengue fever) yang disebabkan oleh jenis virus yang sama. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara kedua jenis penyakit ini. Salah satu perbedaannya dapat dilihat dari jumlah penderita yang mengalami gejala ini. Bercak merah muda atau merah muda lembut pada kulit, menceritakan tentang tanda redup. Pada pasien DBD, selalu ada tanda peringatan sebelum kondisi pasien memburuk.

Yang perlu diingat untuk mengambil tindakan dini adalah dengan mengenali tanda presyok atau fase kritis pada penyakit DBD. Dalam fase ini, pasien akan sangat lemah dan bahkan tidak mampu berdiri karena lemah. Namun, ada beberapa tanda-tanda yang harus kita ketahui agar dapat memperkirakan kondisi pasien dan membantunya mendapatkan bantuan medis secepat mungkin.

Berikut beberapa tanda-tanda yang harus diketahui agar dapat mengidentifikasi persediaan generik dan mengambil tindakan saat memasuki masa kritis penyakit DBD.

Tanda-Tanda Pada Pasien DBD

Demam Tinggi

Demam tinggi adalah salah satu gejala utama DBD. Orang yang menderita DBD biasanya akan mengalami demam tinggi antara 38 – 40 derajat celcius selama 2-7 hari. Demam ini kemudian hilang sendiri dan diikuti oleh keringat dingin. Namun, demam dapat meningkat lagi dan menjadi ciri yang dimiliki pada fase kritis penyakit.

Nyeri Sendi dan Otot

Nyeri sendi dan otot adalah gejala umum pada penyakit DBD. Pasien cenderung merasa sakit di sendi dan otot, dan kadang-kadang mudah lelah.

Sakit Kepala

Sakit kepala seringkali terjadi pada penyakit DBD. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah di dalam tubuh.

Muntah-Muntah

Muntah-muntah juga bisa menjadi tanda-tanda utama dari penyakit DBD. Biasanya, seorang pasien akan muntah setelah mengalami demam tinggi, dan kemudian mual dan muntah akan terjadi secara berkala.

Ruam Kulit

Ruam kulit biasanya terjadi selama 2-5 hari setelah pasien mengalami demam. Ruam ini seringkali terlihat seperti bintik merah atau infeksi kulit. Namun, ruam ini jelas berbeda dengan ruam akibat penyakit lain, seperti kemerahan kulit akibat gigitan serangga.

Tanda-Tanda Pada Pasien DBD Saat Memasuki Masa Gawat

Muntah Berdarah

Muntah darah adalah tanda-tanda kritis pasien yang mengalami DBD. Pasien dapat mengalami muntah darah dalam jumlah kecil atau banyak. Kondisi ini menyebabkan dehidrasi pada pasien.

Pendarahan di Bibir, Gusi, Telinga, atau Kulit

Pendarahan di bibir, gusi, telinga, atau kulit dapat terjadi sebagai akibat dari turunnya jumlah sel darah di dalam tubuh pasien. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya pendarahan di area tersebut.

Kondisi Tangan dan Kaki Dingin

Tangan dan kaki pasien yang awalnya panas dan lembap dapat terasa dingin dan kering ketika masuk ke fase kritis. Kondisi ini terjadi pada akhir fase kritis karena penurunan jumlah sel darah merah yang terjadi pada pasien.

Perut Kembung dan Sensasi Sakit

Perut kembung dan sakit sering terjadi pada pasien DBD saat memasuki fase kritis. Perut mungkin terasa sakit ketika disentuh atau ditekan dan sulit untuk menahan cairan. Kondisi ini disebabkan oleh dehidrasi dan rendahnya jumlah sel darah merah pada pasien.

Tindakan yang Harus Dilakukan oleh Keluarga

Jika seseorang menunjukkan tanda demam berbunda dan mengalami kondisi seperti yang telah disebutkan di atas, keluarga harus melakukan beberapa tindakan seperti berikut.

Setelah memeriksa suhu tubuh, segera temukan pusat kesehatan terdekat yang dapat membantu dalam mengatasi penyakit tersebut. Selain itu, keluarga harus menjaga pasien tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup.

Setelah memeriksa suhu tubuh dan kesehatan pasien, keluarga harus mengambil tindakan untuk menjaga sanitasi lingkungan sekitar pasien agar nyamuk penyebar virus tidak berkembangbiak. Keluarga dapat menggunakan alat anti nyamuk seperti lotion, lotion elektronik, atau propan pada tabung yang diatur untuk mencegah nyamuk dari mengganggu pasien.

Kesimpulan

Demam Berbunda atau Dengue adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat cepat jika tidak diobati dengan benar. Keluarga harus dapat mengenali tanda-tanda presyok atau kondisi kritis pada pasien dalam fase kritis. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus menerus waspada terhadap kemungkinan penyebaran nyamuk Aedes aegypti dan meningkatkan kewaspadaan dalam lingkungan sekitar. Semoga artikel kali ini dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami tentang demam berbunda dan mengambil tindakan tepat saat terjadi kondisi kritis pada pasien DBD. Jangan sampai kita terkejut kena penyakit ini!