Keluar Darah Setelah Pap Smear, Normalkah?

Pap smear atau tes Pap adalah sebuah prosedur di mana dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim perempuan untuk diperiksa apakah ada keabnormalan yang dapat menunjukkan kanker serviks atau infeksi lainnya. Pap smear memang termasuk dalam kategori tes yang rutin dilakukan oleh setiap perempuan yang sudah aktif secara seksual.

Namun, sebagian perempuan mengalami kekhawatiran setelah melakukan tes Pap, yaitu keluar darah. Hal tersebut dapat menjadi momok yang menakutkan, terlebih jika Anda mengalami hal tersebut untuk pertama kalinya. Lantas, benarkah keluar darah setelah tes Pap itu hal yang normal? Berikut ulasannya.

1. Keluar Darah Sedikit Setelah Tes Pap Smear Adalah Hal yang Biasa

Hal pertama yang harus dipahami adalah keluar darah setelah Pap smear bisa jadi normal atau biasa. Beberapa perempuan mungkin akan mengalami aliran darah yang sedikit setelah melakukan tes.

Berdasarkan penjelasan dari Dr. Andreas Kurniawan, SpOG, dari RSIA Hermina, Jakarta, sebagian besar perempuan akan menghitung hari terbaik untuk melakukan tes. Dan biasanya, pada saat tes, sel rahim yang tersisa di leher rahim akan tergeser dan luka kecil bisa saja terjadi. Akibatnya, darah akan keluar setelah tes.

2. Keluar Darah Banyak, Ketika Pembuluh Darah Robek

Di sisi lain, terdapat kondisi di mana keluar darah setelah Pap smear terjadi dengan jumlah yang lebih banyak. Hal ini bisa jadi terjadi apabila terjadi robekan pada pembuluh darah atau peradangan pada leher rahim.

Menurut Dr. Andreas Kurniawan, SpOG, keluar darah yang banyak setelah tes bukanlah sesuatu yang wajar. Biasanya terjadi bila saat melakukan tes Pap, ujung alat yang masuk ke dalam rahim terlalu dalam sampai membentur dinding leher rahim, sehingga terjadi robekan pada pembuluh darah. Atau kondisi ini bisa juga disebabkan oleh infeksi.

3. Beda Jumlah Darah, Beda Seberapa Khawatir Kita Harusnya

Jika mempertimbangkan faktor jumlah darah yang keluar, ada dua kemungkinan besar yang muncul. Kecil atau banyak. Berikut ulasannya.

Darah Sedikit

Jika yang keluar hanya sedikit, bisa dipastikan ini adalah hal yang wajar. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah darah yang keluar, yaitu:

  • Tidak melakukan hubungan seksual selama beberapa waktu.
  • Sedang dalam masa haid.
  • Leher rahim sensitif dan mudah terluka atau saat tes Pap cukup menekan leher rahim.
  • Tetap lanjut melakukan aktivitas setelah tes.

Darah Banyak

Bila yang keluar sangat banyak, mungkin memang ada sesuatu yang perlu digarisbawahi dari kondisi kesehatan Anda. Beberapa penyebab munculnya darah yang banyak tersebut bisa disebabkan oleh:

  • Pap smear dilakukan dengan cara yang tidak benar atau asal-asalan.
  • Ada jaringan atau sel di leher rahim yang abnormal.
  • Terjadi peradangan atau infeksi pada daerah sekitar rahim.

Jika jumlah darah yang keluar tergolong sangat banyak, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Bertanya pada dokter mengenai efek pap smear bisa menjadi langkah pertama yang harus kamu lakukan.

Hal-hal yang Perlu Dilakukan Setelah Tes Pap

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah melakukan tes Pap. Hal ini akan membantu Anda dalam mencegah keluhan atau masalah kesehatan setelah melakukan tes Pap. Berikut sejumlah hal yang harus diperhatikan:

1. Rutin Memeriksakan Diri

Keuntungan dari tes Pap adalah perempuan yang rutin melakukan tes Pap akan jauh lebih siap jika terjadi masalah pada rahim. Jika ditemukan masalah pada saat melakukan tes, maka dokter akan memeriksa lebih lanjut terkait kemungkinan pengobatan berikutnya.

2. Menghindari Seksual

Setelah melakukan tes Pap, sebaiknya hindari melakukan hubungan seksual selama beberapa hari. Hal ini akan membantu dalam mengurangi kemungkinan terjadinya cedera atau kondisi lain yang berkaitan dengan leher rahim.

3. Hindari Penggunaan Tampon

Larut dalam darah, disarankan untuk menghindari penggunaan tampon selama beberapa hari setelah melakukan tes Pap smear. Gunakan saja pembalut yang dirancang khusus untuk mengatasi situasi tersebut.

4. Hindari Mandi Air Hangat

Tidak hanya membantu mencegah masalah dengan leher rahim, mandi air dingin juga sangat efektif dalam mencegah iritasi. Jika memungkinkan, hindari mandi air hangat dalam dua sampai tiga hari setelah melakukan tes Pap smear.

5. Istirahat

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh beberapa perempuan setelah melakukan tes Pap adalah rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, cobalah untuk istirahat selama beberapa waktu. Jangan terlalu memaksakan diri hingga terjadi efek pap smear pada tubuh kamu.

Kesimpulan

Hal yang paling penting bagi setiap perempuan adalah memantau kesehatan tubuh mereka dengan baik. Tes Pap smear adalah salah satu langkah penting yang harus dilakukan secara rutin untuk mencegah masalah yang serius di kemudian hari.

Jangan takut untuk menanyakan apapun kepada dokter atau perawat di klinik kesehatan tempat anda melakukan tes. Hal ini akan sangat membantu dalam menjawab semua kesulitan dan pertanyaan yang ada dalam benak Anda.

Walau memang keluar darah setelah tes Pap bisa jadi hal yang wajar, namun jika jumlah darah yang keluar cukup banyak, maka perlu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk memahami lebih lanjut tentang hal ini.