Pendahuluan
Kekerasan rumah tangga (KRT) adalah bentuk kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga. KRT bisa menyebabkan berbagai macam dampak negatif pada korban, seperti trauma, masalah kesehatan mental, dan bahkan kematian. Sayangnya, kekerasan rumah tangga masih terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia, dan lebih sering terjadi pada perempuan.
Hal ini menunjukkan pentingnya dalam mengenali tanda-tanda kekerasan rumah tangga karena semakin cepat tanda kekerasan rumah tangga terlihat, semakin cepat pula korban dapat menemukan cara yang tepat untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat tersebut.
Bentuk-Bentuk Kekerasan Rumah Tangga
Berikut adalah beberapa bentuk kekerasan rumah tangga yang bisa terjadi.
Kekerasan Fisik
Kekerasan fisik adalah salah satu bentuk kekerasan rumah tangga yang paling dikenal dan mungkin paling mudah dikenali. Bentuk kekerasan ini meliputi pemukulan, tendangan, gigitan, dan penggunaan senjata atau benda lainnya untuk melukai korban. Kekerasan fisik juga dapat terjadi dalam bentuk kontak seksual yang dipaksa.
Kekerasan Psikologis
Kekerasan psikologis adalah bentuk kekerasan di mana korban dikendalikan secara emosional. Bentuk kekerasan ini bisa meliputi dorongan kecemasan dan rasa takut, ancaman, intimidasi, penghinaan, dan pengabaian. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik, kekerasan psikologis bisa menyebabkan trauma jangka panjang pada korban.
Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual meliputi semua jenis kekerasan yang melibatkan kontak seksual yang tidak diinginkan, termasuk pemaksaan untuk melakukan hubungan seksual atau tindakan yang merugikan atau mempermalukan korban secara seksual.
Kekerasan Ekonomi
Kekerasan ekonomi meliputi segala bentuk pengontrolan keuangan, seperti memaksa salah satu pasangan untuk memberikan uang atau merampas akses pasangan pada uang atau sumber daya finansial. Kekerasan ekonomi juga bisa meliputi penolakan untuk memberikan dukungan finansial pada keluarga atau melakukan sabotase keuangan.
Tanda-Tanda Kekerasan Rumah Tangga
Tanda kekerasan rumah tangga mungkin tidak selalu terlihat jelas, tetapi ada beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai. Berikut adalah beberapa tanda kekerasan rumah tangga.
Fisik
- Terlihat memar, luka, atau bekas gigitan pada tubuh
- Sering menggunakan pakaian panjang atau lengan yang panjang untuk menutupi luka atau memar
- Jarang keluar rumah
- Sering menghindari kontak fisik
Psikologis
- Mengalami kecemasan berlebihan
- Terlihat merasa tertekan atau sedih
- Mengalami perubahan sikap, seperti menjadi lebih tertutup atau paranoid
- Sering merasa takut atau khawatir tentang berbicara tentang pasangan atau keluarga.
Seksual
- Terlihat hanya melindungi diri saat berhubungan seksual
- Nampak tidak konsisten dalam hubungan seksual
- Menolak melakukan hubungan seksual tetapi membuat or alasan yang tidak konsisten.
Ekonomi
- Tidak memiliki akses ke uang dan tidak tahu di mana uang ditujukan
- Tidak memiliki kendali atas keuangan keluarga
- Dipaksa untuk menanggung semua biaya rumah tangga
Mengatasi Kekerasan Rumah Tangga
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menjadi korban kekerasan rumah tangga, cepatlah untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Cari bantuan
Anda dapat mencari bantuan dari lembaga sosial, seperti puskesmas, rumah sakit terdekat, dan organisasi non-pemerintah yang menyediakan pertolongan untuk korban kekerasan. Jangan takut untuk meminta bantuan jika Anda merasa malu atau takut. Ingat, Anda tidak sendirian dan bantuan selalu tersedia.
Pelaporan ke polisi
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak kepolisian jika Anda merasa terancam atau korban kekerasan di mana Anda harus mengajukan laporan. Pihak kepolisian dapat membantu Anda dan memberikan informasi yang diperlukan untuk proses laporan.
Hentikan Siklus Kekerasan
Korban kekerasan rumah tangga sering melakukan siklus dalam hubungan, di mana mereka mengalami fase kekerasan, keputusasaan, dan kemudian coba untuk rujuk kembali. Hentikan siklus kekerasan ini dengan mengambil langkah untuk lebih memperkuat diri, menetapkan batas yang jelas, dan berbicara dengan pasangan Anda tentang perasaan Anda dengan tenang dan jelas.
Jangan Menyalahkan Diri
Korban kekerasan rumah tangga sering merasa bersalah, malu, dan menyalahkan diri sendiri karena apa yang telah terjadi pada mereka. Tetapi perlu diingat bahwa kekerasan rumah tangga bukanlah kesalahan Anda. Ini adalah masalah yang harus ditangani secara serius dan secepat mungkin.
Kesimpulan
Kekerasan rumah tangga adalah masalah serius yang terjadi di seluruh dunia. Penting untuk mengenali tanda kekerasan rumah tangga dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menangani masalah ini, agar korban dapat keluar dari hubungan yang tidak sehat dan menjalani hidup dengan lebih bahagia dan damai. Jangan takut untuk mencari bantuan dan tidak ada alasan untuk menyalahkan diri sendiri jika menjadi korban kekerasan rumah tangga. Banyak orang yang siap membantu Anda menemukan jalan keluar yang tepat.