Kenali Efek Buruk Ganja pada Tubuh dan Otak

Ganja atau yang sering juga disebut sebagai mariyuana merupakan salah satu jenis narkotika yang dikenal oleh masyarakat luas. Banyak orang yang menganggap bahwa ganja tidaklah berbahaya dan dapat memberikan efek positif pada tubuh serta otak seseorang. Akan tetapi, hal tersebut sangatlah salah besar. Ganja telah terbukti memiliki efek yang sangat buruk dan membahayakan kesehatan tubuh serta otak.

Apa yang Dimaksud dengan Ganja?

Sebelum membahas tentang efek buruk dari ganja, ada baiknya untuk mengetahui lebih dulu tentang substansi tersebut. Ganja adalah tumbuhan yang berasal dari spesies Cannabis sativa atau Cannabis indica. Ganja berisi senyawa kimia yang disebut dengan THC (tetrahydrocannabinol).

Senyawa THC inilah yang memberikan efek psikoaktif atau dapat mengubah pikiran seseorang setelah mengonsumsi ganja. THC tersebut sangatlah mudah terlarut dalam lemak dan dapat bertahan dalam jaringan lemak tubuh selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.

Efek Buruk Ganja pada Tubuh dan Otak

Berikut ini adalah beberapa efek buruk yang dapat ditimbulkan jika seseorang mengonsumsi ganja:

1. Gangguan pada Peredaran Darah

Setelah mengonsumsi ganja, maka jantung akan mengalami peningkatan denyut nadi sebesar 20-50 detak per menit. Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi meningkat.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada peredaran darah yang dapat merusak kesehatan fisik tubuh. Ada beberapa kondisi serius seperti stroke atau serangan jantung yang dapat terjadi akibat konsumsi ganja secara berlebihan.

2. Menyebabkan Ketagihan

Ganja juga dapat menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Konsumsi ganja secara berulang-ulang akan menimbulkan efek toleransi pada tubuh. Efek toleransi ini membuat tubuh memerlukan dosis atau jumlah ganja yang lebih banyak untuk merasakan efek psikoaktif.

Jika sudah demikian, maka orang tersebut akan sangat sulit untuk menghentikan konsumsi ganja karena tubuhnya sudah terlalu terbiasa dan kecanduan dengan zat tersebut.

3. Merusak Sistem Pernafasan

Sama seperti tembakau, ganja juga menyebabkan kerusakan pada sistem pernafasan. Bahkan, merokok ganja dapat menghasilkan racun lebih banyak daripada merokok tembakau.

Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan masalah pada paru-paru seperti asma, radang tenggorokan, serta bronkitis.

4. Mempengaruhi Perkembangan Otak

Konsumsi ganja pada usia yang masih terlalu dini dapat mempengaruhi perkembangan otak. Pada usia remaja, otak masih dalam proses perkembangan yang sangat penting. Konsumsi ganja pada usia yang masih muda dapat merusak proses tersebut.

Orang yang mengonsumsi ganja pada usia remaja atau awal dewasa memiliki risiko lebih besar untuk mengalami gangguan perkembangan otak seperti penurunan kemampuan belajar, kehilangan daya ingat, serta gangguan kognitif lainnya.

5. Gangguan pada Fungsi Seksual

Ganja juga dapat mempengaruhi fungsi seksual seseorang. Konsumsi ganja secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan ereksi pada pria dan hilangnya gairah seksual pada wanita.

6. Meningkatkan Risiko Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ganja secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Hal ini dapat terjadi karena merokok ganja dapat menghasilkan lebih banyak tar dan racun daripada merokok tembakau.

Kesimpulan

Ganja memang memiliki efek psikoaktif yang bisa terasa menyenangkan bagi beberapa orang. Akan tetapi, efek tersebut jangan sampai mengaburkan fakta bahwa ganja sangat berbahaya dan merusak kesehatan tubuh serta otak.

Setelah mengetahui tentang efek buruk ganja, maka tidak ada alasan lagi untuk mengonsumsinya. Lebih baik kita jaga kesehatan tubuh dan otak dengan tidak membiarkan hal-hal yang sangat merusak masuk ke dalam tubuh kita. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita tentang bahaya ganja bagi kesehatan.