Pendahuluan
Tuberkulosis kelenjar adalah bentuk tuberkulosis ekstra paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis kelenjar yang mematikan dapat menyebabkan kematian pada penderitanya jika tidak diobati dengan tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala-gejala umum yang terjadi pada penderita tuberkulosis kelenjar serta cara mengidentifikasi dan mengobati penyakit ini.
Gejala-Gejala Tuberkulosis Kelenjar
- Pembengkakan Kelenjar
Gejala utama tuberkulosis kelenjar adalah pembengkakan kelenjar yang terasa nyeri dan keras ketika digerakkan. Pembengkakan ini biasanya terjadi pada kelenjar leher, tetapi dapat juga terjadi di seluruh tubuh.
- Demam
Penderita tuberkulosis kelenjar seringkali mengalami demam dengan suhu tubuh yang tinggi. Demam biasanya terjadi pada malam hari dan dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
- Kelelahan
Kelelahan atau kelemahan yang terus menerus juga merupakan gejala umum tuberkulosis kelenjar.
- Batuk-batuk
Meskipun tuberkulosis kelenjar tidak berdampak langsung pada paru-paru, batuk-batuk dengan dahak yang muncul dari tenggorokan dapat terjadi pada beberapa penderita.
Cara Mengidentifikasi Tuberkulosis Kelenjar
Pada dasarnya, diagnosa tuberkulosis kelenjar dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan tes kultur bakteri. Namun, ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk memastikan bahwa gejala-gejala tersebut disebabkan oleh tuberkulosis kelenjar, dan bukan penyakit lain.
- Tes Tuberkulin
Tes tuberkulin adalah tes kulit yang dilakukan untuk mengukur respons kekebalan tubuh terhadap bakteri TB. Dalam tes ini, sejumlah kecil cairan yang mengandung protein bakteri disuntikkan ke bawah lapisan kulit. Dalam 2-3 hari, dokter akan memeriksa reaksi kulit dan menentukan apakah seseorang terinfeksi bakteri TB atau tidak.
- Tes Darah
Tes darah dapat digunakan untuk memeriksa keberadaan protein spesifik yang terkait dengan infeksi tuberkulosis.
- Tes X-Ray
Tes X-Ray dapat membantu dokter untuk melihat apakah terdapat pembengkakan kelenjar di sekitar organ tertentu atau tidak.
Cara Mengobati Tuberkulosis Kelenjar
Pengobatan tuberkulosis kelenjar dimulai dengan pemberian obat anti-TB selama beberapa bulan. Pemberian obat anti-TB harus dilakukan dengan tepat pada waktu yang sama setiap hari, dan harus selesai sampai habis pada jangka waktu yang ditentukan oleh dokter.
Penderita juga harus menjalani perawatan intensif dan memperhatikan pola makan, istirahat dan aktivitas fisik. Hal ini bertujuan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menghindari penyakit yang dapat memperburuk kondisi tuberkulosis kelenjar.
Kesimpulan
Tuberkulosis kelenjar adalah penyakit yang dapat mengancam nyawa jika tidak diobati dengan benar. Gejalanya meliputi pembengkakan kelenjar, demam, kelelahan dan batuk-batuk. Penting untuk mengidentifikasi gejala tuberkulosis kelenjar dan segera berkonsultasi ke dokter bila diperlukan.
Jangan lupa bahwa pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Hindari terkena penyakit tuberkulosis kelenjar dengan menjaga kebersihan diri dan menerapkan pola hidup sehat.