Preeklamsia merupakan kondisi yang cukup serius bagi ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan munculnya tekanan darah yang tinggi serta tanda-tanda kerusakan organ, terutama pada ginjal dan hati. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, preeklamsia bisa berakibat fatal bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
Namun, dilansir oleh beberapa dokter, konsumsi asam folat dapat membantu mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu hamil. Apa sebenarnya asam folat dan bagaimana cara kerjanya untuk mencegah preeklamsia, simak penjelasan lebih lanjut berikut ini.
Apa Itu Asam Folat?
Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang vital untuk kesehatan tubuh, terutama bagi ibu hamil dan wanita yang sedang berencana untuk hamil. Nutrisi ini berperan penting dalam pembentukan serta pembelahan sel tubuh, sintesis protein, dan produksi sel darah merah.
Asam folat juga dipercaya dapat mendukung fungsi mikrovili pada saluran pencernaan dan meningkatkan imunitas tubuh. Karena itu, suplemen asam folat sering dianjurkan sebagai suplemen prenatal untuk ibu hamil.
Bagaimana Asam Folat Bisa Mencegah Preeklamsia?
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi asam folat secara teratur dapat membantu mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu hamil. Meskipun begitu, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana asam folat bekerja dalam mencegah kondisi ini.
Beberapa hipotesis yang dikemukakan meliputi:
-
Asam folat meningkatkan produksi nitrogen oksida, senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Dengan begitu, tekanan darah pada ibu hamil dapat terjaga dan mencegah terjadinya preeklamsia.
-
Asam folat meningkatkan fungsi endotelium, lapisan sel-sel kecil yang melapisi dinding pembuluh darah. Endotelium yang rusak atau cacat dapat memicu terjadinya preeklamsia.
Berapa Banyak Asam Folat yang Dibutuhkan oleh Ibu Hamil?
Mengingat pentingnya asam folat untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, maka perlu diperhatikan juga seberapa banyak asam folat yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu hamil.
Menurut panduan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, ibu hamil seharusnya mengonsumsi minimal 600 mcg asam folat per hari, dibagi menjadi 400 mcg dari suplemen prenatal dan 200 mcg dari makanan sehat.
Jenis makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asam folat antara lain sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan beras merah.
Apa Saja Faktor Risiko Preeklamsia?
Meskipun konsumsi asam folat dapat membantu mencegah terjadinya preeklamsia, namun masih ada beberapa faktor risiko lain yang juga perlu diperhatikan. Berikut beberapa faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai:
-
Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan.
-
Kehamilan kembar.
-
Usia ibu hamil di atas 35 tahun.
-
Obesitas atau kelebihan berat badan.
-
Diabetes atau gangguan tiroid sebelum kehamilan.
-
Riwayat keluarga dengan preeklamsia.
Kesimpulan
Preeklamsia merupakan kondisi serius yang dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan bayinya. Namun, dengan konsumsi asam folat yang cukup dan sehat, risiko terjadinya kondisi ini dapat ditekan dan dikurangi.
Bagi ibu hamil, penting untuk mengonsumsi suplemen prenatal yang mengandung asam folat, selain itu juga memperbanyak konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi ini. Jangan lupa untuk memperhatikan waktu dan jumlah konsumsi asam folat, serta menghindari faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko preeklamsia.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan ibu hamil lebih bijak dalam menjaga kesehatan mereka dan janin yang dikandungnya.