Memahami Sebab Anosmia, Penyakit yang Tidak Bisa Mendeteksi Bau

Apa itu Anosmia?

Anosmia adalah kondisi ketika seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau. Anosmia bisa terjadi secara tiba-tiba, akibat infeksi atau ketidakseimbangan hormonal, atau disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Gejala Anosmia

Gejala utama dari anosmia adalah hilangnya kemampuan untuk mencium bau. Ada beberapa kasus yang melibatkan hilangnya kemampuan untuk mencicipi rasa tertentu seperti rasa manis atau asin. Seseorang yang mengalami anosmia mungkin juga mengalami kehilangan rasa pada makanan sehingga makanan yang seharusnya nikmat menjadi tidak berarti.

Sebab Anosmia

Penyebab utama dari anosmia bisa bervariasi, dari penyakit kronis hingga kondisi yang lebih sementara. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling sering ditemukan:

Infeksi

Infeksi sinusitis atau flu dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan mengganggu kemampuan orang untuk mencium bau. Seiring waktu, peradangan biasanya akan mereda dan kemampuan untuk mencium bau akan pulih.

Cedera kepala

Cedera kepala atau trauma pada hidung dapat mengganggu fungsi hidung, meliputi kemampuan untuk mencium bau. Kerusakan pada syaraf olfaktorik biasanya akan menyebabkan anosmia, yang mungkin bersifat permanen. Orang yang mengalami cedera kepala yang parah kemungkinan akan memerlukan perawatan kesehatan jangka panjang untuk mencegah kemungkinan kecacatan.

Kondisi medis kronis

Beberapa kondisi medis yang kronis, seperti diabetes dan hipertensi, bisa menyebabkan perubahan pada kemampuan untuk mencium bau. Ini biasanya terjadi sebagai akibat dari kerusakan syaraf yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

Kondisi autoimun

Beberapa kondisi autoimun seperti penyakit Sjogren atau Lupus dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mencium bau. Kondisi autoimun ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh mencederai jaringan tubuh sendiri.

Tumor

Tumor di hidung atau otak dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mencium bau. Tumor di bagian hidung dapat mempersempit saluran hidung, sementara tumor di otak dapat memeras syaraf olfaktorik.

Diagnosis Anosmia

Tidak semua kasus anosmia membutuhkan diagnosis medis, terutama jika kondisinya sementara dan ringan. Namun, jika kondisi anosmia sangat parah, atau memiliki dampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, maka diagnosis mungkin diperlukan.

Biasanya dokter akan melakukan tes penciuman bau atau MRI untuk melihat adanya kerusakan pada hidung atau otak. Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut disebabkan oleh kondisi medis yang mendasar.

Pengobatan Anosmia

Pengobatan untuk anosmia bergantung pada penyebabnya. Jika anosmia terjadi akibat infeksi, maka pengobatan mungkin cukup dengan menghilangkan infeksi. Jika anosmia terjadi akibat kondisi medis kronis, maka pilihan pengobatan yang lebih luas mungkin diperlukan.

Terapi regeneratif adalah pilihan pengobatan yang sedang dieksplorasi untuk anosmia. Terapi regeneratif bertujuan untuk merangsang pertumbuhan sel hidung yang hilang atau rusak, dengan harapan dapat memperbaiki fungsi penciuman bau.

Pencegahan Anosmia

Pencegahan anosmia pada kasus tertentu bisa menjadi sulit, terutama jika kondisi tersebut disebabkan oleh penyakit yang tidak dapat dihindari. Namun, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah anosmia, antara lain:

Menjaga hidung tetap sehat

Melakukan perawatan hidung yang sehat dapat membantu mencegah kondisi yang mendasari anosmia. Ini termasuk menjaga kelembapan di hidung, membersihkan hidung secara teratur, dan menghindari cara membersihkan hidung yang berlebihan atau kasar.

Hindari paparan bahan kimia yang berbahaya

Paparan bahan kimia dalam jangka waktu yang lama bisa berdampak buruk pada kemampuan atau fungsi penciuman dan perasaan. Hindari paparan asap rokok atau asap kimia lainnya, juga hindari bahan kimia yang digunakan di rumah tangga yang terlalu kuat.

Kesimpulan

Anosmia adalah kondisi di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk mencium bau, dan bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit kronis atau kondisi medis lainnya. Tidak semua kasus memerlukan diagnosis medis, terutama jika anosmia relatif ringan atau sementara. Namun, jika anosmia terasa sangat parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan sesuai dengan penyebabnya. Pencegahan anosmia bisa menjadi sulit, terutama jika disebabkan oleh penyakit yang tidak bisa dihindari, namun ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah kondisi ini terjadi pada diri sendiri.