Mengapa Bisa Terjadi Kejang dan Apa Saja Penyebabnya

Pendahuluan

Kejang merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kontraksi otot yang tidak terkendali secara tiba-tiba. Kejang dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Beberapa kejang hanya berlangsung beberapa detik, sementara yang lain bisa berlangsung lebih lama. Kejang dapat terjadi karena berbagai alasan yang melibatkan gangguan pada sistem saraf.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa bisa terjadi kejang dan beberapa penyebab umumnya. Dalam hal ini, kita akan membahas mengenai kejang yang bukan disebabkan oleh epilepsi, karena epilepsi merupakan kondisi neurologis yang lebih kompleks yang memerlukan penanganan medis yang lebih mendalam.

Apa Itu Kejang?

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa itu kejang. Kejang adalah serangan otot yang secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Hal ini terjadi ketika populasi sel-sel saraf di otak berjalan dengan tidak teratur. Otak mengirimkan sinyal yang terlalu banyak secara bersamaan sehingga menyebabkan kontraksi otot yang tidak normal.

Kejang memiliki beberapa jenis, termasuk kejang grand mal, kejang tonik, kejang klonik, dan banyak lagi. Setiap jenis kejang memiliki gejala dan karakteristik yang berbeda.

Penyebab Umum Kejang

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kejang. Berikut adalah beberapa penyebab umumnya:

1. Demam Tinggi

Kejang demam adalah jenis kejang yang sering terjadi pada anak-anak ketika mereka mengalami demam tinggi. Demam yang disebabkan oleh infeksi, seperti pilek atau flu, dapat menyebabkan suhu tubuh anak meningkat secara drastis. Ini dapat mempengaruhi fungsi saraf dalam otak dan menyebabkan kejang pada beberapa anak.

2. Cedera Kepala

Cedera kepala yang serius dapat menyebabkan kejang. Ketika seseorang mengalami benturan keras pada kepala, sel-sel saraf dalam otak dapat mengalami kerusakan. Kerusakan ini bisa menyebabkan aktivitas listrik yang tidak normal di otak dan memicu kejang.

3. Gangguan Metabolik

Gangguan metabolik, seperti kadar gula darah yang rendah atau tinggi, ketidakseimbangan elektrolit, atau gangguan pada kelenjar tiroid, dapat menjadi penyebab kejang. Ketika keseimbangan kimia dalam tubuh terganggu, otak dapat merespon dengan menghasilkan kejang.

4. Gangguan Sirkulasi

Gangguan sirkulasi darah pada otak, seperti stroke atau serangan jantung, dapat menyebabkan kejang. Ketika pasokan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah ke otak terganggu, otak dapat merespon dengan mengirimkan sinyal yang tidak normal, menyebabkan kejang.

5. Penarikan Obat

Beberapa obat, terutama obat-obatan seperti benzodiazepine yang digunakan dalam pengobatan anxiety atau epilepsi, dapat menyebabkan kejang saat mereka dikurangi atau dihentikan tiba-tiba. Proses penarikan obat yang tidak terkontrol dapat memicu kejang.

Tanda dan Gejala Kejang

Seseorang yang mengalami kejang dapat menunjukkan berbagai tanda dan gejala. Beberapa tanda dan gejala umum yang berkaitan dengan kejang meliputi:

  • Kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak terkontrol
  • Hilang kesadaran sementara
  • Buih di mulut
  • Kejang yang berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit
  • Kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh, seperti inkontinensia urin atau feses
  • Merasa lelah atau bingung setelah kejang

Jika seseorang mengalami kejang yang berkepanjangan atau mengalami kejang berulang tanpa sebab yang jelas, segera cari bantuan medis. Kejang yang berkepanjangan berisiko mengganggu pasokan oksigen ke otak, sedangkan kejang berulang secara terus-menerus bisa menjadi tanda kondisi yang serius.

Pencegahan dan Mengatasi Kejang

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah kejang serta mengatasi mereka jika mereka terjadi. Berikut adalah beberapa tips yang bermanfaat:

1. Jaga Kesehatan Secara Umum

Penting untuk menjaga kesehatan secara umum untuk mencegah kondisi yang dapat menyebabkan kejang. Ini termasuk menjaga pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, menghindari paparan zat beracun, dan mengelola stres dengan baik.

2. Minimalkan Risiko Cedera Kepala

Mencegah cedera kepala adalah langkah penting untuk mencegah kejang. Pastikan untuk menggunakan helm jika Anda berada di tempat yang berisiko seperti saat bersepeda atau olahraga ekstrem. Juga, berhati-hatilah saat beraktivitas di tempat yang berisiko, seperti melompat dari tempat yang tinggi atau berkendara dengan kecepatan tinggi.

3. Perhatikan Penanganan Demam

Jika Anda memiliki anak yang mengalami demam, penting untuk memberikan penanganan yang tepat. Berikan obat penurun panas sesuai instruksi dokter dan pastikan mereka cukup minum. Juga, berikan kompres air hangat pada dahi atau mandi dengan air hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh.

4. Ikuti Pengobatan Secara Tepat

Jika Anda memiliki kondisi medis yang memerlukan pengobatan, penting untuk mengikuti rencana pengobatan yang telah ditetapkan oleh dokter Anda. Jangan menghentikan atau mengurangi dosis obat tanpa petunjuk medis, karena hal ini dapat memicu kejang.

Kesimpulan

Kejang adalah kondisi yang dapat terjadi pada berbagai kelompok usia dan memiliki beberapa penyebab yang berbeda. Beberapa penyebab umum kejang meliputi demam tinggi, cedera kepala, gangguan metabolik, gangguan sirkulasi, dan penarikan obat yang tidak terkontrol. Penting untuk mencari bantuan medis jika Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami kejang tanpa sebab yang jelas atau mengalami kejang berkepanjangan. Dengan menjaga gaya hidup sehat dan mengikuti langkah pencegahan yang tepat, risiko kejang dapat dikurangi.