Narsis Benarkah Terjadi karena Pengaruh Usia?

Narsis atau kecenderungan untuk terobsesi dengan diri sendiri merupakan gejala yang semakin umum terjadi di hari ini. Di balik fenomena narsis ini, banyak faktor yang berperan, termasuk pengaruh usia. Namun apakah benar narsis muncul karena semakin bertambahnya usia?

Apa itu Narsis?

Sebelum membahas tentang apakah narsis muncul karena usia, kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan narsis. Narsisme adalah suatu kecenderungan untuk mengagumi diri sendiri, merasa lebih unggul, dan mencari pengakuan. Orang yang menderita narsisme biasanya cenderung self-absorbed, resah, tidak sabar, dan iri terhadap keberhasilan orang lain.

Faktor-faktor Yang Berperan dalam Narsisme

Narsisme tidak bisa hanya disederhanakan sebagai produk dari satu faktor saja. Ada banyak faktor yang berperan dalam narsisme. Beberapa faktor yang bisa berkontribusi terhadap narsisme antara lain:

Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang menyediakan cinta, dukungan, dan perhatian yang cukup bagi anak, dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat yang tidak cenderung narsis. Sebaliknya, jika anak merasakan keluarga yang kurang menyediakan kesempatan untuk bicara tentang perasaan, dukungan, dan cinta, anak dapat menjadi lebih terdidik untuk memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu.

Pengalaman Sosial

Pengalaman sosial yang buruk, seperti di-bully, dipandang rendah, atau merasa tidak dihargai, dapat menimbulkan rasa malu dan memicu narsisme. Pengalaman sosial yang positif, seperti mendapatkan pujian terhadap prestasi, hadiah, atau diakui oleh orang lain, sebaliknya bisa meningkatkan rasa percaya diri dan memperkurang kemungkinan terjadinya narsisme.

Ketergantungan Terhadap Media Sosial

Media sosial memungkinkan kita untuk mencurahkan lebih banyak waktu pada diri sendiri dan menciptakan citra yang terlihat sempurna. Hal ini dapat memperkuat narsisme. Mengisi waktu luang Anda dengan media sosial membuat Anda lebih fokus pada diri sendiri yang pada akhirnya dapat menumbuhkan kecenderungan narsis.

Ketergantungan Terhadap Pujian

Orang yang cenderung tergantung pada pujian orang lain cenderung dapat terobsesi dengan dirinya sendiri, dan hal ini dapat menjadi salah satu gejala dari narsisme. Mereka biasanya tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya dan selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain.

Pengaruh Usia pada Narsisme

Usia tidak sesederhana itu. Ada banyak faktor yang menentukan perilaku manusia, termasuk narsisme. Di satu sisi, penelitian menunjukkan bahwa narsisme cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Studi menunjukkan bahwa puncak narsisme pada orang dewasa berada pada usia awal hingga pertengahan 30-an.

Namun di sisi lain, banyak penelitian menunjukkan bahwa narsisme tidak selalu berkorelasi dengan usia. Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat narsisme umumnya tetap stabil dari usia remaja hingga usia lanjut, sementara penelitian lain mengungkapkan bahwa narsisme justru cenderung berkurang seiring bertambahnya usia.

Mendeskripsikan apakah narsisme meningkat, menurun, atau tetap stabil ketika seseorang bertambah tua sulit didefinisikan secara pasti karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor seperti kesehatan mental, lingkungan sosial, hubungan interpersonal, dan kehidupan kerja dapat mempengaruhi tingkat narsisme seseorang terlepas dari usianya.

Mengatasi Narsisme

Narsisme dapat menjadi masalah bagi diri sendiri dan orang lain. Narsisme dapat mengambil alih kehidupan Anda dan menghambat kesejahteraan mental dan emosional. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala narsisme yang signifikan, maka penting untuk mencari bantuan profesional.

Secara umum, terdapat beberapa cara untuk mengatasi narsisme. Beberapa di antaranya meliputi:

Meningkatkan Kesadaran Diri

Kesadaran diri merupakan kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan, dan tindakan Anda. Meningkatkan kesadaran diri Anda membantu Anda memahami pola sikap dan tingkah laku Anda yang memicu perilaku narsisme.

Terlibat dalam Hubungan yang Sehat

Dalam hubungan yang sehat, Anda merasa dihormati, terhubung, dan mendapatkan dukungan dari orang lain. Terlibat dalam hubungan yang sehat membantu Anda belajar untuk merawat orang lain dan mengembangkan perhatian yang lebih besar pada orang di luar diri Anda sendiri.

Belajar untuk Mengatasi Kegagalan

Menerima kegagalan merupakan bagian alami dari kehidupan. Mempelajari keterampilan untuk mengatasi kegagalan dan memahami bahwa kegagalan tidak mengurangi harga diri Anda dapat membantu mengurangi kecenderungan narsis.

Terlibat dalam Kegiatan yang Membantu Orang Lain

Terlibat dalam kegiatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai altruistik dan empati seperti memberikan bantuan untuk orang lain, dapat membantu mengatasi perilaku narsistik Anda.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa narsisme bukan hanya dipicu oleh pengaruh usia saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi narsisme, termasuk lingkungan keluarga, pengalaman sosial, ketergantungan pada media sosial, dan ketergantungan pada pujian. Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa narsisme meningkat seiring bertambahnya usia, namun hal itu tidak selalu terjadi. Oleh karena itu, untuk mengatasi narsisme, perlu adanya kesadaran diri dan teknik-teknik yang berguna untuk mengatasi kecenderungan narsistik.