Posisi Organ Limpa Bisa Pindah, Ternyata Ini Alasan Medisnya

Apakah kamu pernah mendengar bahwa posisi organ limpa bisa berpindah-pindah dari tempatnya yang seharusnya? Organ limpa seharusnya berada di sebelah kiri atas perut, namun pada beberapa kasus, organ tersebut bisa bergeser ke arah yang lain. Fenomena ini dikenal sebagai limpa erratika atau splenoptosis.

Ternyata, posisi organ limpa yang bisa pindah tidak terjadi begitu saja. Berikut ini adalah beberapa alasan medis yang melatarbelakangi fenomena tersebut.

1. Keturunan

Pada beberapa kasus, limpa erratika dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Limpa erratika sering ditemukan pada beberapa generasi dalam suatu keluarga. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam fenomena ini.

2. Trauma

Cedera pada perut atau tulang belakang dapat menyebabkan organ limpa bergeser dari posisinya yang seharusnya. Trauma yang sering dikaitkan dengan limpa erratika adalah cedera di daerah perut yang disebabkan oleh kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga atau pukulan yang kuat pada tubuh.

3. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan organ limpa bergeser dari posisinya yang seharusnya. Kondisi medis yang sering dikaitkan dengan limpa erratika adalah:

  • Gangguan perut seperti perut kembung, sembelit atau sakit perut.

  • Kehamilan. Pada beberapa kasus, limpa erratika terjadi pada wanita hamil karena limpa yang membesar akibat kehamilan.

  • Penyakit hati. Penyakit hati seperti sirosis dapat menyebabkan organ limpa membesar dan bergeser dari posisinya yang seharusnya.

  • Penyakit autoimun. Beberapa jenis penyakit autoimun seperti lupus dan arthritis reumatoid dapat menyebabkan limpa erratika.

4. Kegemukan

Kegemukan juga dapat menyebabkan organ limpa bergeser. Kondisi ini disebabkan oleh tekanan pada organ dalam karena adanya lemak yang berlebih pada perut.

Gejala

Gejala dari limpa erratika bervariasi dan tidak selalu muncul. Beberapa orang yang mengalami kondisi ini tidak merasakan gejala apa pun. Namun, pada beberapa kasus, limpa erratika dapat menyebabkan gejala seperti:

  • Nyeri perut, khususnya di sebelah kiri atas perut.

  • Sakit ketika bernapas dalam.

  • Sesak napas.

  • Perasaan kenyang setelah makan sedikit.

  • Mudah lelah.

Diagnosis

Jika kamu mengalami gejala yang diduga disebabkan oleh limpa erratika, maka kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mencari tahu apakah organ limpa kamu bergeser dari posisinya yang seharusnya. Beberapa tes seperti X-ray, ultrasound atau MRI dapat dilakukan untuk membantu dokter membuat diagnosis yang tepat.

Pengobatan

Pengobatan untuk limpa erratika tergantung pada penyebab kondisi tersebut. Jika kondisi disebabkan oleh trauma atau cedera pada perut, maka pengobatan dilakukan secara simtomatik dan mungkin akan memerlukan waktu untuk penyembuhan. Jika disebabkan oleh penyakit autoimun atau kondisi medis lainnya, maka pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya.

Komplikasi

Jika limpa bergeser dari posisinya yang seharusnya dan menekan organ lain, maka seseorang dapat mengalami komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah:

  • Perdarahan di dalam perut.

  • Masalah pada ginjal.

  • Infeksi perut.

  • Gangguan pernafasan.

Pencegahan

Tidak semua kasus limpa erratika dapat dicegah. Namun, kamu dapat mengurangi risiko limpa erratika dengan cara menjaga berat badan yang sehat, menjaga kesehatan dan mencegah cedera perut. Jika kamu mengalami trauma pada perut, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

Limpa erratika atau posisi organ limpa yang bisa pindah tidak terjadi begitu saja. Fenomena ini dapat disebabkan oleh faktor genetik, trauma, kondisi medis, atau kegemukan. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang dan pada beberapa kasus tidak muncul. Jangan tunda-tunda untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. Seperti pada kebanyakan kondisi medis, limpa erratika dapat diobati jika penyebabnya dapat diidentifikasi. Jaga berat badan yang sehat, jaga kesehatan dan hindari cedera pada perut untuk mencegah kemungkinan terjadinya limpa erratika.