Pada tanggal 11 September 2019, Indonesia kehilangan salah satu putranya, Presiden ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab dipanggil BJ Habibie. Beliau meninggal dunia pada usia 83 tahun di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Momen ini sangat menyedihkan bagi masyarakat Indonesia karena Habibie diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Habibie meninggal dunia karena sakit di dalam usia yang sudah lanjut, tetapi hasil karyanya sebagai Presiden dan ilmuwan akan selalu diingat dan dikenang oleh masyarakat.
Latar Belakang BJ Habibie
BJ Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Beliau pindah ke Jerman untuk menuntut ilmu dan meraih gelar doktor di bidang teknik penerbangan dari Teknik Hochschule Aachen, Jerman pada tahun 1960.
Setelah meraih gelar, Habibie memulai kariernya di perusahaan manufaktur pesawat terbang di Jerman. Kemudian, ia mendirikan perusahaan sendiri, yang kemudian menjadi sangat sukses. Habibie mendirikan perusahaan ini dengan tujuan untuk memimpin teknologi dan industri aerospace di Indonesia.
Kiprah BJ Habibie di Dunia Politik
Setelah lebih dari 20 tahun di dunia industri, Habibie kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1974 untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan industri aeronautika tanah air. Habibie juga membantu pemerintah dalam mengembangkan program pesawat terbang nasional, termasuk juga pengembangan pesawat buatan Indonesia sendiri.
Habibie kemudian dipilih oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi pada tahun 1978. Habibie terus berkarier di pemerintah dan akhirnya menjabat sebagai Presiden RI ke-3 setelah Soeharto mengundurkan diri pada tahun 1998.
Ketika menjabat sebagai Presiden, Habibie memperjuangkan demokratisasi dan memungkinkan pemilihan presiden langsung diadakan. Hasil karyanya di dalam pemerintahan sangat berharga dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia. BJ Habibie kemudian digantikan oleh Abdul Rahman Wahid setelah terpilih sebagai Presiden oleh MPR pada tahun 1999.
Pesan Terakhir BJ Habibie
Sebelum meninggal dunia, Habibie di kabarkan masih sempat berbicara dengan putranya, Thareq Habibie dan memberikan beberapa pesan terakhirnya. Salah satu pesan tersebut adalah tentang pentingnya kemajuan teknologi di Indonesia. Beliau juga menekankan pentingnya toleransi dalam kehidupan beragama dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Kepedulian Masyarakat Terhadap BJ Habibie
Terkait dengan meninggalnya BJ Habibie, masyarakat Indonesia menunjukkan keprihatinan dan duka cita yang sangat besar. Anak bangsa yang sangat mencintai kepemimpinannya dan karya-karyanya. Presiden Joko Widodo pun mengeluarkan surat resmi dan menyimpan Habibie sebagai seorang pahlawan nasional bagi bangsa Indonesia.
Melalui karya kerasnya, BJ Habibie telah memberikan Indonesia kemajuan pada bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Beliau juga telah memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia dan meninggalkan pesan penting bagi masyarakat.
Dalam kesedihan yang besar ini, kita harus mengenang dan menghargai jasa-jasa BJ Habibie selama hidupnya. Semoga karya-karyanya dan pesan-pesan terakhirnya akan terus diapresiasi dan merangsang kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Rest in Peace, BJ Habibie.