Seperti Apa Perbedaan Cegukan dan Tendangan Janin dalam Kandungan? Kenali Ya

Saat hamil, seringkali kita merasa heran ketika merasakan gerakan-gerakan pada perut. Terkadang, kita merasakan seperti ada dorongan-dorongan dan kadangkala seperti ada ‘gulingan’ yang melintasi perut. Ada yang merasa gerakan tersebut adalah tendangan janin, tetapi ada juga yang mengira bahwa itu adalah cegukan. Ereget atau bingung, yuk kenali perbedaan cegukan dan tendangan janin dalam kandungan dengan lebih jelas berikut ini.

Cegukan pada Janin

Cegukan (hiccups) pada janin, sama seperti cegukan pada orang dewasa, adalah suara ‘hik’ yang terdengar karena adanya kontraksi mendadak pada diafragma. Cegukan terjadi ketika janin menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup besar. Proses menelan ini menyebabkan ada suara ‘hik’ yang terdengar dari dalam kandungan.

Setelah menelan, janin biasanya akan mengeluarkan air ketuban yang dikonsumsinya. Namun, ketika tubuh janin tidak dapat mengeluarkannya, suara cegukan dapat berlama-lama. Saat cegukan berlangsung, janin biasanya tidak merasa tidak nyaman, dan kondisi ini tidak berdampak buruk pada pertumbuhannya.

Tendangan pada Janin

Sementara itu, tendangan janin lebih mudah diartikan. Tendangan adalah gerakan fisik atau sentakan yang dilakukan oleh janin pada dinding uterus ibu. Tendangan ini terjadi ketika janin merasa tidak nyaman, terganggu, atau prihatin, dan mencoba mengubah posisinya untuk mencari kenyamanan.

Tendangan janin cenderung terasa keras dan kadangkala sakit, terutama jika janin sedang berada dalam posisi yang kurang ideal. Dalam beberapa kasus, tendangan janin juga dapat menyebabkan ibu hamil merasa mual atau muntah.

Bagaimana Cara Membedakan Cegukan dan Tendangan Janin?

Meski cegukan dan tendangan janin dapat dirasakan oleh ibu hamil, keduanya tetap memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut adalah beberapa cara membedakan cegukan dan tendangan janin:

1. Frekuensi dan kekuatan

Cegukan terjadi dalam interval waktu yang relatif teratur, tetapi pada kasus yang jarang terjadi, dapat pula terjadi secara acak. Secara normal, frekuensi cegukan pada janin tidak lebih dari dua kali sehari, dan hanya berlangsung selama beberapa menit. Selain itu, suara yang keluar dari cegukan lebih halus dan teratur, begitu juga dengan kekuatannya yang lebih lemah.

Sementara itu, tendangan terjadi pada interval waktu yang tidak teratur dan tidak membentuk pola, dan frekuensinya jauh lebih rendah dibandingkan cegukan. Selain itu, kekuatan tendangan janin lebih kuat daripada cegukan, sehingga rentannya menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil jika terlalu kuat.

2. Lokasi dan gerakan

Cegukan terasa di area perut, dan tidak akan bergerak ke arah lain. Saat terjadi, kita biasanya akan merasakan tubuh janin bergerak turun di bagian bawah perut, dan menimbulkan suara ‘hik’. Gerakan ini relatif singkat, dan tidak berdampak buruk pada perkembangan janin.

Sementara itu, tendangan janin bisa terjadi di mana saja dalam rahim, karena tergantung pada posisi janin. Selain itu, gerakan tendangan akan lebih luas, dan mungkin juga memperlihatkan gerakan anggota badan janin.

3. Reaksi ibu hamil

Saat merasakan cegukan, ibu hamil mungkin hanya merasakan getaran atau sensasi yang tidak terlalu kuat. Cegukan biasanya tidak terasa menyakitkan dan janin tidak terlalu aktif saat cegukan terjadi. Ibu hamil mungkin merasa nyaman ketika merasakan cegukan, karena gerakannya tidak signifikan.

Sementara itu, tendangan janin bisa sangat menyakitkan dan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman. Tentu saja, reaksi ibu hamil pada tendangan janin lebih kuat dibandingkan cegukan, dan mungkin membutuhkan beberapa menit untuk pulih kembali dari rasa sakit.

Apa yang Perlu Dilakukan Saat Merasakan Munculnya Cegukan atau Tendangan Janin?

Saat merasakan cegukan atau tendangan, ibu hamil tidak perlu khawatir, karena keduanya adalah kondisi yang normal dan sehat bagi pertumbuhan janin. Namun, untuk membuatkan diri sendiri lebih nyaman, ibu hamil bisa melakukan beberapa tips berikut:

  1. Posisikan diri dengan benar. Kadang-kadang, posisi ibu hamil bisa memperburuk ketidaknyamanan akibat tendangan janin. Sebaiknya posisikan diri dalam posisi yang nyaman agar ibu hamil dapat mengurangi ketidaknyamanan.

  2. Tetap tenang dan rileks. Jika merasa kesulitan, coba tenangkan diri dengan beberapa kegiatan yang bisa meredakan stres, seperti meditasi atau yoga.

  3. Makan dan minum dengan benar. Ibu hamil sebaiknya makan dalam porsi kecil dan sering, agar pencernaan lebih mudah dan membuat diri jauh lebih nyaman.

  4. Menenangkan janin. Ibu hamil bisa mencoba menenangkan janin dengan meredakan ketegangan di dalam tubuh.

Kesimpulan

Saat hamil, banyak sekali perubahan yang terjadi dalam tubuh, termasuk gerakan-gerakan janin dalam kandungan, yang seringkali membuat ibu hamil bingung dan takut. Perbedaan cegukan dan tendangan janin dapat diartikan dengan mudah ketika ibu hamil memahami ciri-ciri masing-masing. Penting untuk diingat bahwa cegukan dan tendangan janin adalah kondisi normal dan sehat bagi pertumbuhan janin, dan jika merasa tidak nyaman, ibu hamil bisa mencoba melakukan tips tertentu untuk meredakan ketidaknyamanan.