Ucapan Stay Positive Tak Selalu Baik bagi Pasien Penyakit Kronis

Pada umumnya, ucapan "stay positive" atau "tetaplah positif" sering kita dengar dan terkadang dilontarkan pada orang lain dengan alasan untuk memberi semangat atau memberikan dukungan. Namun, bagi pasien penyakit kronis, ucapan tersebut tidak selalu bisa memberikan manfaat yang baik. Bahkan, seringkali pasien merasa tekanan dan dipaksa untuk selalu berpikir positif.

Penyakit Kronis dan Tekanan Psikologis

Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, lupus, dan lainnya tidak hanya memiliki dampak fisik yang cukup besar pada tubuh, tetapi juga memberikan tekanan psikologis yang berat pada pasien. Tekanan ini bisa mengakibatkan stres, depresi, dan kecemasan yang berkepanjangan pada pasien dan keluarga mereka.

Tidak jarang, pasien merasa terisolasi dan kesepian, karena mereka seringkali tidak memiliki orang yang dapat memahami situasi mereka. Karenanya, mendengar ucapan "tetap positif" seringkali tidak cukup memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi mereka.

Mengapa Ucapan "Stay Positive" Tidak Selalu Baik?

Secara umum, setiap orang berbeda dalam cara mengatasi tekanan psikologis yang dialami. Ada orang yang merasa lebih baik dengan melampiaskan emosi, sedangkan ada juga yang merasa lebih baik dengan tetap tenang dan berpikir positif.

Namun, bagi pasien penyakit kronis, memaksa mereka untuk selalu berpikir positif justru bisa mengakibatkan efek sebaliknya. Pasalnya, keharusan untuk selalu merasa positif dapat menciptakan rasa tekanan yang lebih besar, dan mengurangi ruang bagi mereka untuk merasakan perasaan negatif.

Ada juga kemungkinan bahwa ucapan "stay positive" dapat mengabaikan tantangan dan kesulitan nyata yang sedang dihadapi oleh pasien. Pasien mungkin merasa tidak dihargai dan merasa bahwa kekhawatiran mereka diabaikan.

Bagaimana Mengatasi Tekanan Psikologis bagi Pasien Penyakit Kronis

Sebagai gantinya, kita dapat memberikan dukungan berupa ketenangan dan mendukung pasien untuk merasakan perasaan mereka dengan tulus. Hal ini akan memberikan pasien kesempatan untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang alami, dan juga memberikan mereka rasa nyaman sehingga mereka merasa didengar dan dipahami.

Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk membantu mengatasi tekanan psikologis pada pasien penyakit kronis:

  1. Dengarkan dengan bijak. Dukung pasien untuk berbicara dan mendengarkan dengan tulus dan tanpa menghakimi.

  2. Berikan dukungan yang sebenarnya. Melalui tindakan nyata seperti membantu mereka mencari informasi tentang pengobatan, memasakkan makanan yang sehat dan enak, serta membantu mereka mengatur jadwal perawatan.

  3. Berbicara dengan bahasa yang jelas. Hindari terminologi medis yang sulit dipahami oleh pasien.

  4. Jangan selalu berbicara tentang penyakit. Pasien juga perlu merasa dihargai sebagai orang dengan minat, hobi, dan kegiatan sehari-hari.

Kesimpulan

Merawat pasien penyakit kronis adalah tugas yang berat, dan membutuhkan dukungan dari semua pihak. Namun, kita perlu memahami bahwa ucapan yang sepertinya positif tidak selalu bisa membantu pasien secara langsung. Oleh karena itu, mendengarkan dengan tulus, memberikan dukungan yang sesuai, dan memberikan diri sebagai teman yang setia dapat membantu pasien melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka.