Saat mengandung, sangat penting bagi seorang ibu untuk memperhatikan kondisi kesehatannya dan juga janin yang sedang tumbuh dalam kandungannya. Kondisi yang kurang baik pada ibu akan berdampak pada perkembangan janin. Salah satu kondisi yang harus diwaspadai adalah pengapuran plasenta.
Apa Itu Pengapuran Plasenta?
Plasenta adalah organ yang terbentuk di dalam rahim selama kehamilan yang fungsinya untuk mengirimkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin, serta mengambil limbah dari janin. Saat pengapuran terjadi pada plasenta, maka kondisi tersebut bisa membuat plasenta menjadi lebih kaku dan menghambat pertumbuhan janin.
Apa Penyebab Pengapuran Plasenta?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pengapuran plasenta antara lain:
- Usia ibu yang terlalu tua
- Riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi pada ibu
- Kegemukan atau obesitas pada ibu
- Kebiasaan merokok
- Berat badan janin yang kurang atau berlebih
- Kegiatan fisik yang berlebihan atau kelelahan pada ibu
Apa Dampak Pengapuran Plasenta pada Janin?
Pengapuran plasenta yang tidak diatasi dengan cepat dapat berdampak buruk pada kondisi janin, di antaranya:
- Pertumbuhan Janin Terhambat
Plasenta yang mengalami pengapuran biasanya menjadi lebih tebal dan kaku sehingga sulit untuk membawa nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin. Ini akan mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menyebabkan janin menjadi kecil untuk usia kehamilan yang seharusnya.
- Risiko Kelahiran Prematur
Pengapuran plasenta juga dapat menyebabkan risiko kelahiran prematur. Kondisi ini terjadi karena plasenta yang rusak tidak dapat mempertahankan janin dengan baik sehingga janin harus segera dilahirkan agar terhindar dari risiko yang lebih besar.
- Hipoksia (Kekurangan Oksigen)
Jika plasenta mengalami pengapuran parah, maka jumlah oksigen yang diterima oleh janin akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen pada janin. Kondisi ini dapat berdampak pada fungsi organ dan bahkan mengancam nyawa janin.
Bagaimana Cara Mencegah Pengapuran Plasenta?
Untuk mencegah pengapuran plasenta, seorang ibu dapat melakukan beberapa langkah berikut:
- Periksakan Kehamilan dengan Tepat
Untuk menghindari pengapuran plasenta, penting bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur dan tepat waktu. Hal ini dapat membantu mendeteksi kondisi pengapuran plasenta dengan cepat dan mengurangi risiko dampak negatif pada janin.
- Menghindari Kebiasaan Merokok
Merokok dapat merusak plasenta dan memicu pengapuran. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat dilakukan ibu adalah menghindari kebiasaan merokok selama kehamilan.
- Perhatikan Pola Makan dan Kegemukan
Polas makan yang sehat dan menghindari kegemukan juga dapat membantu mencegah pengapuran plasenta. Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang mengalami kegemukan pada saat hamil lebih rentan mengalami pengapuran plasenta.
Mengatasi Pengapuran Plasenta
Jika seorang ibu mengalami pengapuran plasenta, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan ultrasound untuk memastikan kondisi janin dan melakukan tindakan berikut:
- Pemberian Suplemen Kalsium
Suplemen kalsium dapat membantu memperkuat plasenta dan mengurangi risiko pengapuran.
- Pengendalian Tekanan Darah
Jika ibu mengalami hipertensi, maka dokter mungkin akan merekomendasikan pengendalian tekanan darah untuk mencegah pengapuran plasenta.
- Istirahat yang Cukup
Istirahat yang cukup sepanjang kehamilan dapat membantu meredakan kelelahan dan juga membantu mengurangi risiko pengapuran plasenta.
Kesimpulan
Pengapuran plasenta dapat memiliki dampak besar pada kesehatan janin sehingga harus diwaspadai oleh ibu hamil. Untuk mencegah kondisi ini, periksakan kehamilan secara teratur, hindari merokok, perhatikan pola makan dan kegemukan, serta hindari kegiatan fisik yang berlebihan. Jika pengapuran sudah terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah risiko yang lebih besar pada kesehatan janin dan ibu hamil.