9 Penyebab Autisme pada Janin yang Sering Diabaikan Ibu Hamil

Menjadi ibu hamil merupakan salah satu momen paling spesial dalam hidup seorang wanita. Namun, selama kehamilan, ibu hamil harus memperhatikan berbagai aspek kesehatan bayi yang sedang dikandungnya. Salah satu hal penting yang harus dipahami adalah penyebab autisme pada janin yang sering diabaikan oleh ibu hamil.

Autisme adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang. Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi yang masih berada dalam kandungan. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab autisme pada janin yang sering diabaikan oleh ibu hamil.

1. Usia Ibu yang Terlalu Tua

Usia ibu hamil memiliki peran penting dalam perkembangan bayi dalam kandungan. Menurut beberapa penelitian, risiko autisme pada janin meningkat pada ibu yang hamil di atas usia 35 tahun. Hal ini dikarenakan konsentrasi hormon estrogen pada wanita usia tersebut kurang stabil sehingga memengaruhi perkembangan janin.

2. Gangguan Metabolisme

Beberapa gangguan metabolisme pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Gangguan metabolisme seperti diabetes atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan peningkatan risiko autisme pada janin. Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan kesehatan metabolisme selama masa kehamilan.

3. Kekurangan Asupan Nutrisi

Asupan nutrisi yang kurang selama kehamilan dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Kekurangan asupan nutrisi tertentu seperti vitamin D dan asam folat dapat meningkatkan risiko autisme pada janin. Ibu hamil harus memastikan asupan nutrisinya terpenuhi agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

4. Kondisi Imunologis

Gangguan sistem kekebalan tubuh atau kondisi imunologis pada ibu hamil dapat berdampak pada perkembangan janin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi seperti asma, alergi, dan infeksi saat hamil dapat meningkatkan risiko autisme pada janin.

5. Pajanan Zat Kimia Berbahaya

Pajanan ibu hamil terhadap zat kimia berbahaya seperti merkuri dan timbal dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko autisme. Oleh karena itu, ibu hamil harus memperhatikan lingkungan sekitar dan membatasi pajanan terhadap zat kimia berbahaya.

6. Kondisi Psikologis yang Buruk

Kondisi psikologis yang buruk pada ibu hamil seperti depresi atau stres kronis dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko autisme pada janin. Oleh karena itu, ibu hamil harus menjaga kesehatan mentalnya selama masa kehamilan.

7. Obesitas pada Ibu Hamil

Obesitas pada ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan janin dan meningkatkan risiko autisme. Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami obesitas memiliki risiko 67 persen lebih tinggi melahirkan anak dengan autisme.

8. Faktor Genetik

Faktor genetik juga dapat menjadi penyebab autisme pada janin. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat autisme, maka risiko anak mewarisi gen tersebut dan terkena autisme akan semakin besar.

9. Pajanan Radiasi

Pajanan radiasi selama masa kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko autisme. Pajanan radiasi dapat berasal dari berbagai sumber seperti sinar X atau ponsel. Oleh karena itu, ibu hamil harus membatasi pajanan radiasi dan memperhatikan lingkungan sekitar.

Kesimpulan

Penyebab autisme pada janin yang sering diabaikan oleh ibu hamil adalah faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan janin seperti usia ibu yang terlalu tua, gangguan metabolisme, kekurangan asupan nutrisi, kondisi imunologis, pajanan zat kimia berbahaya, kondisi psikologis yang buruk, obesitas pada ibu hamil, faktor genetik, dan pajanan radiasi. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan kesehatan mereka selama masa kehamilan dan memastikan janin mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan lingkungan yang aman dan sehat.