Beranak dalam Kubur atau Coffin Birth Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Setiap tahun, banyak orang yang meninggal dunia di seluruh dunia. Proses kematian itu sendiri seringkali diikuti oleh berbagai mitos dan kepercayaan masyarakat yang tidak terbukti kebenarannya. Salah satu kepercayaan populer terkait kematian adalah fenomena yang dikenal sebagai ‘beranak dalam kubur’ atau dalam bahasa ilmiahnya ‘coffin birth’.

Terkadang, ketika tubuh seseorang dikubur dalam keadaan hamil, bayi yang belum lahir mungkin akan keluar dari tubuh ibu mereka setelah kematian. Ini bisa jadi seperti pengalaman yang mengerikan, tetapi kejadian ini sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah.

Apa itu Beranak dalam Kubur atau Coffin Birth?

Coffin birth pertama kali dicatat pada masa Yunani kuno, dan selama bertahun-tahun, interaksi antara jasad manusia dan lingkungan sekitarnya telah memberikan beberapa penjelasan terkait kejadian ini. Di beberapa wilayah, pengawetan jasadnya mungkin membuat bayi dalam perut atau janin terlepas dari tubuh ibu karena tingkat keasaman yang rendah akan membantu melarutkan jaringan tubuh ibu.

Ketika seorang wanita hamil meninggal, kekuatan tekanan dan peluruhan secara bertahap dari tubuhnya mungkin akan memaksa bayi yang belum lahir keluar dari rahim. Fenomena ini seringkali disebut sebagai ‘beranak dalam kubur’.

Ada Penjelasan Ilmiah untuk Coffin Birth

Ketika seorang wanita meninggal pada saat kehamilan, janin yang terletak di dalam rahim masih memiliki oksigen yang cukup untuk menyediakan pasokan aliran darah selama beberapa jam. Namun, tubuh ibu tidak lagi dapat memberikan nutrisi pada janin setelah beberapa jam kekurangan oksigen.

Setelah terjadinya kematian, aliran darah pada tubuh ibu akan terhenti dan oleh karenanya terjadi pemrosesan terhadap bagian dalam tubuh. Hal ini dapat membuat tekanan pada kandungan sang ibu dan memaksa bayi yang belum lahir keluar dari perutnya menuju dunia luar. Oleh karena itu, bayi yang lahir pasca-kematian ibunya kemungkinan besar akan lahir dalam kondisi tak bernyawa.

Mitos tentang Beranak dalam Kubur

Beberapa mitos biasanya terkait tentang ‘beranak dalam kubur’. Di beberapa daerah, kepercayaan yang dianut adalah bahwa kelahiran setan maujud saat terjadi kejadian seperti itu.

Namun, tidak pernah terdapat bukti ilmiah atau medis yang mendukung klaim seperti itu. Oleh karena itu, ‘beranak dalam kubur’ dipercayakan sebagai fenomena alam semata.

Kesimpulan

Coffin birth atau ‘beranak dalam kubur’ adalah fenomena yang cukup menakutkan tetapi memiliki penjelasan ilmiah yang masuk akal. Ketika seorang wanita hamil meninggal, dorongan tekanan dan peluruhan bahan-bahan didalam tubuhnya dapat memaksa bayi yang belum lahir untuk keluar dari rahim. Meskipun terdengar seram, fenomena ini hanya terjadi dalam keadaan yang sangat langka.

Jadi, kita harus terus mempercayai bahwa kematian adalah suatu keniscayaan. Melalui penjelasan ilmiah yang tepat, kita dapat membantu menghidupkan pemahaman masyarakat luas tentang fenomena yang akrab namun kadang-kadang menciptakan ketakutan yang berlebihan. Oleh karena itu, kita selalu diharapkan untuk terus membuka pikiran dan tidak terlalu banyak menakut-nakuti diri sendiri yang pada akhirnya hanya membuat kita menjadi khawatir dan stres.