Jumlah Urine Normal Anak: Apa yang Harus Diketahui

Urine merupakan cairan limbah yang dikeluarkan oleh ginjal dan memainkan peran penting dalam detoksifikasi tubuh manusia. Apa yang menjadi jumlah urine normal anak? Kenali tanda-tandanya dan cegah masalah kesehatan yang bisa timbul akibat beberapa kondisi medis.

Berapa Banyak Urine Normal Anak?

Sebagai orang tua, kita kadang-kadang merasa tak berkutik ketika mendapati anak kita mengalami masalah dengan kebiasaan pipisnya. Namun, ketika kita memahami jumlah urine normal anak, kita akan lebih mudah mengenali kemungkinan ada masalah kesehatan, atau hanya sekedar perubahan rutinitas yang alami.

Jumlah urine normal anak memang bervariasi, tergantung pada usia dan jenis kelamin anak tersebut. Untuk anak-anak yang masih bayi, biasanya mengeluarkan urine satu hingga dua kali dalam satu jam, sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua, bisa satu hingga dua kali dalam empat jam.

Secara umum, kuantitas urine normal anak:

  • Usia 0-3 bulan: 6-8 kali sehari, dengan jumlah urine 45-115 ml dalam 24 jam
  • Usia 4-6 bulan: 4-6 kali sehari, dengan jumlah urine 145-270 ml dalam 24 jam
  • Usia 7-12 bulan: 4-6 kali sehari, dengan jumlah urine 240-450 ml dalam 24 jam
  • Usia 1-3 tahun: 5-6 kali sehari, dengan jumlah urine 500-700 ml dalam 24 jam
  • Usia 4-8 tahun: 6-8 kali sehari, dengan jumlah urine 600-900 ml dalam 24 jam
  • Usia 9-13 tahun: 6-8 kali sehari, dengan jumlah urine 600-1000 ml dalam 24 jam
  • Usia 14 tahun ke atas: 6-8 kali sehari, dengan jumlah urine mencapai 1,2 liter

Mengapa Jumlah Urine Normal Anak Penting?

Jumlah urine normal anak bisa menjadi indikator kesehatan ginjal dan tubuh secara keseluruhan. Karena ginjal memainkan peran penting dalam pembuangan limbah tubuh, maka ketika urine keluar dari tubuh, kita bisa mengetahui seberapa efisien ginjal dalam menjalankan fungsinya.

Bila jumlah urine anak tidak seberapa, atau bahkan kurang dari yang ditentukan dalam tabel di atas, ini mungkin menunjukkan adanya dehidrasi, masalah ginjal, atau kondisi medis lainnya yang harus diwaspadai.

Sebaliknya, jika jumlah urine melebihi ukuran normal, ini mungkin menjadi tanda masalah kesehatan lain dalam tubuh, seperti adanya infeksi saluran kemih atau diabetes.

Karena itu, penyimpangan dari jumlah urine normal anak dapat menjadi petunjuk awal untuk memberikan perawatan medis lebih lanjut bagi anak kita.

Apa yang Menyebabkan Jumlah Urine Tidak Normal?

Ada beberapa kondisi medis yang dapat mempengaruhi jumlah urine anak, baik jumlah yang terlalu banyak (poliuria) maupun jumlah yang terlalu sedikit (oliguria).

Beberapa faktor yang menjadi penyebab poliuria pada anak antara lain:

Minum Terlalu Banyak Cairan

Anak-anak yang minum cairan terlalu banyak dapat mengalami poliuria. Ini biasanya terjadi ketika anak suka minum air putih atau minuman lainnya, sehingga ginjal harus bekerja lebih keras untuk memprosesnya.

Diabetes Mellitus

Diabetes tidak selalu menjadi masalah kesehatan orang dewasa, namun juga dapat terjadi pada anak-anak. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki gejala awal yang mirip, yaitu poliuria.

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih pada anak-anak lebih sering terjadi pada anak perempuan. Poliuria adalah salah satu gejala yang terjadi ketika bakteri menginfeksi kandung kemih.

Kondisi Lainnya

Beberapa kondisi medis lainnya yang mungkin menyebabkan poliuria pada anak antara lain penyakit ginjal, kondisi menular seksual, dan gangguan endokrin.

Sedangkan beberapa faktor yang menjadi penyebab oliguria pada anak antara lain:

Dehidrasi

Ketika anak mengalami dehidrasi, ginjal berusaha mempertahankan pasokan air untuk tubuh. Hal ini bisa menyebabkan jumlah urin yang dihasilkan menjadi lebih sedikit.

Pemakaian Obat

Beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengobati alergi, asma, atau kondisi lainnya, dapat menyebabkan oliguria pada anak. Obat-obatan ini umumnya memiliki efek samping pada ginjal sehingga jumlah urinyang dihasilkan menjadi lebih sedikit.

Kondisi Kesehatan Lainnya

Beberapa kondisi kesehatan lainnya yang mungkin menyebabkan oliguria pada anak antara lain anoreksia nervosa, kondisi bulimia, dan gangguan pada saraf dan otak.

Cara Memantau Jumlah Urine Anak

Menjaga kesehatan anak adalah salah satu tugas penting yang dibebankan pada orang tua. Maka, memantau jumlah urine normal anak secara teratur dapat membantu dalam mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Tanda dan gejala bahwa jumlah urine tidak normal dapat Anda perhatikan, seperti urine yang berwarna lebih gelap atau lebih terang dari biasanya, urine yang keluar dalam jumlah sedikit atau sangat banyak, atau frekuensi pipis yang berubah drastis.

Atas dasar itu, Anda bisa memantau dan mencatat pola pipis dan jumlah urine dari waktu ke waktu. Jika perubahan dalam jumlah urine atau pola pipis terus berlanjut selama beberapa hari, segeralah menghubungi dokter.

Kesimpulan

Kegiatan memantau kesehatan anak termasuk memerhatikan jumlah urine yang dikeluarkan sehari-hari. Jumlah urine normal anak berbeda-beda dan berkisar pada anjuran dari para ahli tentang ukuran urine yang normal pada usia tertentu. Ketahui kondisi yang bisa mempengaruhi jumlah urine sehingga Anda bisa mengambil tindakan yang tepat dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada anak Anda.